Jumat 20 Oct 2017 10:05 WIB

'Run to Work' Dimulai, Sandi Lari dari Rumah ke Balai Kota

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno (tengah) berlari menuju Polsek Tanah Abang saat akan menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (17/3).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno (tengah) berlari menuju Polsek Tanah Abang saat akan menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno melakukan memulai gerakan "Run to Work" dengan berlari dari kediamannya di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan menuju Balai Kota DKI Jakarta sepanjang sembilan kilometer pada Jumat (20/10).

Sandi bersama 13 orang rekannya dari gerakan "Jakarta Berlari" berlari menyusuri trotoar ibu kota. Tampak pula kakak kandung Sandi, Indra Uno dalam rombongan lari tersebut. Setelah dari Balai Kota, Sandi bersama rombongan melanjutkan lari menuju lapangan parkir Monumen Nasional (Monas) untuk senam bersama pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan warga.

"Kita memulai gerakan 'Run to Work' gerakan berlari ke kantor seminggu sekali, untuk mengurangi kemacetan sekalian melakukan pengecekan trotoar - trotoar dan hari ini dimulainya," kata Sandi Lapangan Parkir Monas, Jakarta Pusat, Jumat pagi.

Gerakan "Run to Work" menginisiasi gaya hidup sehat dengan mengajak pelari legendaris Eduardus Nabunone yang akrab dipanggil Edu. "Bang Edu ini terinisiasi gerakan berlari ke kantor dan akan membuat 'Hard Marathon' antara 'Jakarta 10 K' dan 'Jakarta Marathon'. Saat ini ada dua event lari besar DKI, sekarang kita selipkan satu lagi," kata Sandi.

"Rekor nasional yang belum terpecah 10 K selama 28 tahun dan marathon selama 24 tahun," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement