REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mulai panik karena timnya menelan dua kekalahan beruntun di pekan ke-29 dan 30. Hasil itu membuat the Guardian gagal berlari dari kejaran pesaing-pesaingnya di papan atas klasemen Liga 1.
"Hasil ini membuat saya frustrasi. Bhayangkara harus segera berbenah," kata Simon dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Jumat (20/10).
Bhayangkara masih aman di puncak klasemen Liga 1 dengan nilai 59. Tapi, klub milik korps Kepolisian RI itu hanya unggul satu angka dari PSM Makassar yang kemarin mengalahkan Bhayangkara 2-0 di Bekasi.
McMenemy tertekan karena pusing memikirkan penyebab kekalahan timnya dari PSM. Bermain di kandang sendiri, Ilija Spasojevic dan kawan-kawan bermain baik sepanjang laga. Tapi gawang the Guardian kemasukan dua gol dengan skema set piece.
Antisipasi bola-bola mati, kata bekas pelatih Mitra Kukar, itu menjadi kelemahan Bhayangkara. McMenemy berujar bahwa itu bukti timnya masih kalah pengalaman dibanding tim lain.
Kekalahan yang diderita Bhayangkara di pekan sebelumnya di markas Barito juga karena hal yang sama. Anak-anak asuhan pelatih asal Skotlandia itu kecolongan di menit-menit akhir dari bola mati.
Liga 1 menyisakan empat laga lagi sebelum peraih gelar juara ditentukan. Bhayangkara wajib memenangkan laga sisa agar gelar juara bisa jatuh ke tangan.
Lawan Bhayangkara di pekan 31 pada Senin (23/10) nanti juga berat, yakni melawan tuan rumah Madura United yang juga masih bernafsu menjadi juara.