REPUBLIKA.CO.ID, BLANTYRE -- Isu keberadaan vampir masih menghantui kota besar kedua di Malawi, Blantyre. Akibat ketakutan ini muncul gerakan-gerakan massa main hakim sendiri. Seperti dikutip RT, Kamis (20/10) dua orang dilaporkan tewas akibat penghukuman massa itu.
"Massa membakar pria epilepsi berusia 22 tahun di Chileka, dan seorang lagi dilempar batu sampai mati, setelah disangka vampir penghisap darah," ujar juru bicara kepolisian Ramsy Mushani, Kamis.
Seorang anggota keluarga yang menjadi korban mengonfirmasi pria 22 tahun itu menderita epilepsi. Ia terbunuh saat jalan dari rumah sakit ke rumahnya. Sebelumnya PBB telah menarik stafnya di dua distrik di selatan Malawi akibat isu vampir ini.
Baca juga, Isu Vampir Picu Ketakutan, Staf PBB Terpaksa Ditarik.
Isu vampir diklaim telah menewaskan enam orang yang dimulai dari kota di sebelah selatan negara itu bulan lalu.