Jumat 20 Oct 2017 15:25 WIB

Bupati Sanggau Curhat Jeleknya Irigasi di Depan Mentan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Elba Damhuri
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan aunching ekspor beras ke Malaysia dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).
Foto: Republika/Debbie sutrisno
Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan aunching ekspor beras ke Malaysia dari Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Jumat (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Bupati Sanggau Paulus Hadi mencurahkan keinginan pemerintah kabupaten dan masyarakat khususnya para petani agar Bendungungan Merowi di Kecamatan Kembayan, Sanggau, Kalimantan Barat, bisa segera diperbaiki. Irigasi yang tidak berjalan membuat pasokan air untuk lahan pertanian sangat minim. Alhasil lahan yang ada menjadi tanah tadah hujan.

Paulus mengatakan, lahan pertanian padi di Sanggau yang memanfaatkan tanah tadah hujan mampu menghasilkan padi sekitar 133.822 ton per tahun. Dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu banyak, Kabupaten Sanggau berhasil surplus beras lebih dari 50 ribu ton per tahun.

"Masyarakat di sini sangat berharap irigasi Merowi yang sudah lama dibangun bisa difungsikan kembali," kata Paulus dalam peluncuran ekspor beras ke Malaysia, Jumat (20/10), di hadapan Mentan Amran Sulaiman.

(Baca juga: Investasi Lewat Fintech Pertanian Belum Bisa Diandalkan)

Paulus menjelaskan, tersendatnya irigasi ke areal pertanian juga dikarenakan banyaknya sedimentasi. Padahal dengan aliran air yang lebih banyak maka lahan pertanian bisa lebih luas dan panen padi pun akan meningkat.

Pemerintah Kabupaten Sanggau sudah melakukan komunikasi ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Namun, karena anggaran yang terbatas, maka irigasi dari bendungan tersebut masih belum diperbaiki.

Paulus pun berharap Mentan Amran Sulaiman bisa membawa permohonan perbaikan irigasi ini ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar bisa dibantu pengerjaanya. Terlebih saat ini PUPR tengah konsen membangun berbagai infrastruktur penunjang pertanian, seperti embung dan bendungan.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Sanggau juga berharap mendapat kemudahan untuk membuka lahan pertanian di kawasan hutan. Dengan adanya program hutan sosial, masyarakat Sanggau meminta agar mereka bisa dipinjamkan lahan untuk dipergunakan bertani.

"Kami yakin bisa ikut serta terus dalam ekspor kalau lahan lebih banyak dan ada irigasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement