Jumat 20 Oct 2017 18:00 WIB

Menyelamatkan Situs dan Identitas Sejarah Afghanistan

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Kandahar
Foto: deutsche welle
Kandahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang beberapa tahun-tahun terakhir. Dua unit patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Provinsi Bamiyan dihancurkan Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.

Tempat-tempat bersejarah lainnya termasuk kota-kota Herat, Kandahar, Ghazni, Mazar-i-Sharif, dan Zarang. The Minaret of Jam yang berada di lembah sungai merupakan situs warisan dunia UNESCO.

Adapun Jubah yang dipakai oleh Nabi Muhammad disimpan di Kandahar, kota yang didirikan oleh Alexander dan modal pertama Afghanistan. Benteng dari Alexander di kota barat Herat telah direnovasi dalam beberapa tahun terakhir dan merupakan tempat yang populer bagi wisatawan.

Di utara negara itu terdapat Shrine of Hazrat Ali yang diyakini oleh banyak orang sebagai lokasi di mana Ali dimakamkan. Kementerian Informasi Afghanistan dan Kebudayaan merenovasi 42 situs bersejarah di Ghazni hingga 2013. Hal ini disebabkan beberapa provinsi akan dinyatakan sebagai ibu kota peradaban Islam. Adapun Museum Nasional Afghanistan terletak di Kabul.

Selain situs sejarah, Afghanistan juga merupakan pusat pendidikan dunia. Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan mencatat, sistem pendidikan bangsa ini hancur karena perang puluhan tahun.

Namun, mulai dihidupkan kembali setelah Karzai berkuasa pada akhir 2001. Lebih dari lima ribu sekolah yang dibangun atau direnovasi dalam dekade terakhir, lebih dari 100 ribu guru yang terlatih dan direkrut. Lebih dari tujuh juta siswa laki-laki dan perempuan yang terdaftar di sekolah-sekolah.

Setidaknya, 35 persen dari siswa tersebut adalah perempuan. Pada 2013, ada 16 ribu sekolah di seluruh Afghanistan. Menteri Pendidikan Ghulam Farooq Wardak menyatakan bahwa delapan ribu sekolah ini akan dibangun untuk tiga juta anak yang tidak memperoleh pendidikan.

Universitas Kabul dibuka kembali pada 2002 untuk kedua siswa laki-laki dan perempuan. Pada 2006, American University of Afghanistan didirikan di Kabul, dengan tujuan menyediakan kelas dunia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement