REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menggandeng 10 anggota organisasi pers mahasiswa dari tiga kampus di Kota Padang untuk merasakan sensasi menjadi petugas humas (hubungan masyarakat -red) di lingkup pemprov.
Program yang bakal berjalan hingga setahun ke depan ini, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meliput berbagai kegiatan pejabat pemerintah, termasuk Gubernur, Wakil Gubernur, hingga Sekretaris Daerah serta agenda level nasional yang digelar di Sumatra Barat.
Namun sebetulnya, program ini justru bermula dari minimnya aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di Biro Humas Pemprov. Jumlah pegawai yang tak sepadan dengan padatnya agenda pejabat Pemprov Sumbar, membuat Biro Humas keteteran dalam meliput seluruh acara penting. Akhirnya, program magang bagi mahasiswa ini diyakini menjadi solusi ampuh untuk memenuhi kebutuhan peliputan di lingkungan Pemprov Sumbar.
Kepala Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar, Jasman, menyebutkan bahwa kesepuluh mahasiswa dan mahasiswi yang ikut program magang berasal dari Suara Kampus Universitas dari Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Ganto dari Universitas Negeri Padang, Wawasan Proklamator dari Universitas Negeri Padang. Jasman menyebutkan, seluruh hasil dari liputan akan diolah menjadi rilis resmi untuk disebarkan pada media baik daring, radio, cetak, hingga televisi.
"Kami jujur kekurangan tenaga pranata humas. Sementara kegiatan yang harus diliput sangat banyak. Bahkan karena kondisi itu, kepala bagian di humas juga sering turun ke lapangan membuat relis kegiatan pimpinan setiap hari," jelas Jasman, Jumat (20/10).
Menurut Jasman, perekrutan jurnalis muda dari kampus diyakini bakal mendukung kegiatan liputan humas. Selain itu, langkah ini merupakan bagian dari upaya mendorong budaya literasi bagi generasi muda. Jasman menambahkan, nantinya jurnalis muda kampus yang akan berkecimpung melakukan peliputan setiap hari, akan bersentuhan langsung dengan rekan media lainnya yang sudah rutin mengolah berita tentang pemerintahan Sumbar.
"Melalui interaksi itu, akan ada pembelajaran bagi adik-adik pers kampus dalam menambah wawasan tentang jurnalisme," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Bung Hatta Padang, Dr. Diana Kartika mengatakan bahwa program ini menjadi peluang bagi para mahasiswa untuk mengenal dunia kerja yang bakal mereka hadapi. Apalagi sebagai anggota pers mahasiswa, banyak teori yang belum pernah dijajal melalui praktik. Karenanya, lanjut Diana, mereka yang terpilih memperkuat Humas Setdaprov Sumbar, harus menjalani tugasnya dengan serius.
"Ini kesempatan untuk mereka menerapkan ilmunya di lapangan, sekaligus mendapat ilmu baru. Apalagi mereka memang konsen dengan jurnalistik, ternyata mendapat peluang sebagai petugas peliput. Mendapat kepercayaan sesuai dengan minat, ini yang harus disyukuri," jelasnya.
Kepala Sub Bagian Liputan Biro Humas Setdaprov Sumbar, Fadhli Junaedi mengatakan bahwa kondisi saat ini hanya terdapat 10 petugas yang menjalankan fungsinya sebagai peliput agenda gubernuran. Sebagian di antaranya merupakan videografer dan fotografer. Sementara itu hanya satu pranata humas yang bertugas membuat pers rilis. Menyikapi kondisi itu, dilakukan perekrutan tenaga dari pers kampus.
"Nota kesepahaman untuk perekrutan telah ditandatangani. Realisasi perekrutan dilaksanakan tahun 2019," katanya.
Apalagi, lanjut Fadhli, saat ini masih diberlakukan moratorium CPNS untuk Sumbar, sehingga solusi yang dilakukan yakni merekrut jurnalis kampus. Terlebih lagi, anggaran untuk menggaji pegawai baru tidak memungkinkan. Oleh karena itu, direkrut tenaga dengan sistem kontrak dengan jangka satu tahun.