Sabtu 21 Oct 2017 14:44 WIB

Ganda Campuran Ciptakan All Indonesian Final di WJC

Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy (kanan) dan Pitha Haningtyas Mentari (kiri) berusaha mengembalikan kok dari ganda campuran Thailand Natthapat Trinkajee dan Kwanchanok Sudjaipraparat pada babak perempat final BWF World Junior Championships 2017 di Gor Amongrogo, DI Yogyakarta, Jumat (20/10).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy (kanan) dan Pitha Haningtyas Mentari (kiri) berusaha mengembalikan kok dari ganda campuran Thailand Natthapat Trinkajee dan Kwanchanok Sudjaipraparat pada babak perempat final BWF World Junior Championships 2017 di Gor Amongrogo, DI Yogyakarta, Jumat (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Ganda campuran junior Indonesia membukukan sejarah dengan menciptakan all Indonesian final di BWF World Junior Championships 2017 yang digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta.

Pada pertandingan semifinal di Yogyakarta, Sabtu (21/10), pasangan ganda campuran Indonesia yang pertama mengamankan tempat di final adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari meski harus bertanding tiga gim 18-21, 21-16, 21-13 atas pasangan Tiongkok Liu Shiwen/Li Wenmei.

Kesuksesan pasangan yang diunggulkan di tempat ke-11 tersebut diikuti oleh rekan senegaranya Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadhia Silva Ramadhanti yang menang dalam dua gim langsung atas pasangan Tiongkok Fan Qiuyue/Liu Xuanxuan 21-15, 21-14:

"Sebagai tuan rumah, tentu kami ingin menjadi juara. Tetapi sebenarnya, all Indonesian final ini melebihi target kami," kata pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widiyanto. 

Apalagi, Nova melanjutkan, pasangan Rinov/Mentari baru saja dipasangkan menjelang laga World Junior Championships. "Saat menentukan pasangan pun, kami sedikit bertaruh. Kami bersyukur, hasilnya bagus karena bisa sampai ke final," katanya.

Untuk pertemuan final, Nova enggan berkomentar banyak karena kedua pasangan yang akan berlaga adalah anak asuhnya sehingga kekutan mental akan menjdi faktor penting dalam meraih kemenangan.

Kedua pasangan tersebut, dia menuturkan, memiliki tipe permainan yang berbeda. Rinov/Mentari memiliki pola permainan menyerang sedangkan Rehan/Fadhia memiliki pola permainan yang lebih sabar.

"Saat semifinal pun, kedua pasangan ini bertemu dengan lawan yang memiliki pola permainan yang hampir sama sehingga hasilnya pun bagus. Mungkin jika lawannya berbeda, hasilnya juga bisa beda," katanya.

Rinov/Mentari mengaku tidak dapat bermain lepas saat unggul di pertengahan gim pertama sehingga lawan bisa mengembangkan permainan bahkan merebut gim pertama. "Permainan kami kurang bagus. Dilihat pun tidak bagus. Tetapi pelatih terus memotivasi kami untuk bisa bermain lebih tenang," kata Rinov.

Momentum bagi pasangan Rinov/Mentari datang saat smash keras Rinov mengenai mata Li sehingga harus mendapatkan perawatan ringan. "Mungkin juga itu menjadi momentum kami untuk bangkit karena bagaimanapun juga, permainan mereka akan terganggu," katanya.

Rehan/Fadhia kompak mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka di babak semifinal adalah bermain lepas tanpa memikirkan beban harus menang. "Pokoknya bermain lepas saja. Permainan kami justru bisa keluar dan akhirnya menang," kata Rehan.

Meskipun akan berhadapan dengan rekan senegaranya sendiri, Rehan/Fadhi dan Rinov/Mentari menegaskan akan menampilkan permainan terbaik mereka. 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement