Sabtu 21 Oct 2017 14:39 WIB

PWNU Jakarta Bela Anies Soal Penggunaan Istilah Pribumi

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Panitia Hari Santri Nasional yang juga Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Munahar Muchtar (kanan) didampingi jajaran Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) menggelar konferensi pers Hari Santri Nasional 2017 di Balai Kota Jakarta Barat, Selasa (17/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Panitia Hari Santri Nasional yang juga Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Munahar Muchtar (kanan) didampingi jajaran Pengurus Wilayah Nadlatul Ulama (PWNU) menggelar konferensi pers Hari Santri Nasional 2017 di Balai Kota Jakarta Barat, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Kirab Hari Santri Nasional 2017 yang juga Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Munahar Muchtar mengatakan, PWNU DKI Jakarta mendukung istilah pribumi yang dipakai oleh Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Munahar dalam sambutannya ketika mengunjungi Pondok Pesantren Az-Ziyadah, Klender Jakarta Timur, Sabtu (21/10). "Artinya apa? Jangan sampai Jakarta dijajah kedua kalinya. Maka itu santri dan ponpes adalah benteng untuk menjaga NKRI," katanya disambut tepuk tangan santri Az-Ziyadah.

Sebelumnya, Munahar dalam sambutannya sempat menjelaskan maksud tema peringatan Hari Santri 2017 kali ini. Ia menjelaskan, maksud dari tema 'Santri Mandiri, NKRI Hebat' adalah bahwa kemandirian santri di zaman peperangan mengikuti para ulama berjuang dengan tanpa rasa takut untuk membela NKRI. Sehingga NKRI menjadi hebat dan merdeka.

"Artinya bahwa santri yang mandiri mau berjuang untuk wilayah dan daerahnya masing-masing," imbuh Munahar.

Munahar menambahkan Pribumi adalah kalimat menjaga wilayah dan daerah masing-masing. "Ada yang di Jakarta, Sumatra, dan seluruh Indonesia sebagai pribumi Indonesia untuk jaga NKRI, NKRI jangan sampai diambil oleh orang-orang asing. Apalagi dibeli oleh asing," ucap Munahar di hadapan santri Az-Ziyadah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement