Sabtu 21 Oct 2017 16:02 WIB

Pasukan Irak Kuasai Sepenuhnya Kirkuk

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Kirkuk
Foto: ekurd.net
Kirkuk

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pasukan Irak telah menguasai seluruh Provinsi Kirkuk setelah pertempuran sengit melawan pasukan Peshmerga Kurdi. Seperti dilansir Aljazirah, Sabtu (21/10), tentara Irak mengatakan berhasil merebut kota terakhir, Altun Kupri, dekat Erbil, dengan bantuan paramiliter Syiah pada Sabtu awal setelah pertempuran tiga jam.

Peshmerga mengirim bala bantuan untuk melawan tentara dan milisi sekutu mereka di garis depan utara Kirkuk. Sementara pasukan Irak berusaha untuk mendorong Peshmerga lebih jauh menuju Erbil, ib ukota regional Kurdi.

Pertempuran berlanjut di sekitar Altun Kupri, sekitar 40 km barat laut Kirkuk, di jalan Erbil-Kirkuk. Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi memerintahkan tentara untuk tidak memasuki batas kota Erbil, untuk melindungi warga sipil dan harta benda mereka.

Kurdi mengambil posisi baru tiga hari setelah mereka menarik diri dari Kirkuk menyusul dorongan dramatis dari tentara pemerintah, dibantu oleh milisi Hashd al-Shaabi, atau Syiah.

Para pemimpin Kurdi memperkirakan sekitar 100 ribu orang melarikan diri dari daerah tersebut sejak operasi dimulai. Seorang tentara Peshmerga Ibrahim Mirza mengatakan banyak korban di antara pasukan Kurdi. "Ya, mereka menyerang Altun Kupri dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikannya, jujur, saya mendesak pasukan koalisi untuk datang dan membantu kita," katanya.

Banyak Peshmerga mengatakan mereka dikhianati oleh pemerintah Irak di Baghdad, beberapa orang Kurdi, dan masyarakat internasional. Komandan divisi ke-10 Peshmerga,Nazm Harkimengatakan Peshmerga biasa melawan ISIS dan semua orang memuji Peshmerga karena berani bertarung untuk dunia. Tapi sekarang mereka menyerang Peshmerga.

"Seperti yang saya lihat, semua orang membelakangi kita," kata komandan tersebut.

Referendum bulan lalu tentang pemisahan diri dipandang sebagai jeratan terakhir bagi Pemerintah Irak dan negara-negara tetangga yang menentang kemerdekaan Kurdi.

Abadi mengatakan harapan Kurdi untuk sebuah negara merdeka berasal dari masa lalu. Sejak pemerintah pusat memulai operasinya di daerah yang disengketakan, pasukannya telah menguasai sebagian wilayah tanpa benturan dari Peshmerga yang menarik diri.

Peshmerga merebut Kirkuk, pusat minyak kedua Irak, pada pertengahan 2014 saat tentara Irak mengundurkan diri dari petempuran dengan kelompok ISIS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement