REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sebuah wabah penyakit di Madagaskar telah menewaskan 94 orang. Dilansir dari The Telegraph, Sabtu (21/10), Kepala dinas darurat Afrika untuk agen kesehatan PBB, Dr. Ibrahima Soce Fall mengatakan jumlah kasus yang dicurigai telah mencapai 1.153.
"Tapi kami pikir kami kurva dapat bergerak dengan sangat cepat berkat penyebaran sumber daya manusia dan semua jenis intervensi. Badan internasional telah mengirimkan lebih dari satu juta dosis antibiotik dan mengerahkan tim medis," katanya.
Wabah penyakit tahun ini di Madagascar menjadi tidak biasa karena untuk pertama kalinya wabah ini menyerang dua kota terbesar di Samudera Hindia, Antananarivo dan Toamasina.
Lebih dari 70 persen kasus tersebut adalah wabah pneumonia, yang menyebar melalui batuk, bersin atau ludah. Jika tidak ditangani dengan tepat, penderitanya bisa meninggal dunia.
Dalam beberapa kasus, wabah ini bisa menewaskan penderitanya dalam waktu 24 jam. Berbeda dengan wabah bubonic yang sering ditemukan di dataran tinggi terpencil Madagaskar, dapat diobati dengan antibiotik umum jika ditangani dengan cepat.
WHO telah mengatakan risiko penyebaran wabah di seluruh dunia rendah dan menyarankan untuk tidak melakukan pembatasan perjalanan atau perdagangan. Palang Merah telah mengirimkan pusat perawatan pertamanya untuk menangani wabah ini.