Sabtu 21 Oct 2017 22:10 WIB

Sopir Online Tolak Pasang Stiker di Badan Mobil

Rep: Maspril Aries/ Red: Elba Damhuri
GrabTaxi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
GrabTaxi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Kementerian Perhubungan pada Sabtu (21/10) melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan yang mengatur penyelenggaraan angkutan online. Di Palembang sosialisasi Peraturan Menteri Perhubungan No. 26 Tahun 2017 diikuti para sopir angkutan konvensional dan sopir angkutan online yang sudah beberapa kali saling bersitegang.

Dalam sosialisasi yang berlangsung di sebuah hotel berbintang, sopir angkutan online menolak salah satu butir Peraturan Menteri Perhubungan tersebut tentang pemasangan stiker pada angkutan online di kendaraan mereka.

Yoyon SP, Ketua Driver Online Sumsel, menolak pemasangan stiker di mobil taksi online. Alasan penolakannya karena mereka bukan angkutan seperti pada umumnya.

"Jadi kalau seandainya itu mau dipasang silahkan, tapi cukup di kaca bagian depan dan belakang saja, jangan di badan mobil," kata dia.

Yoyon SP selain menyatakan penolakan pemasangan stiker, juga meminta setiap operator untuk membatasi penerimaan driver di Palembang.  Pembatasan ini untuk menjamin kuota 2.500 //driver// yang ada, di mana saat nanti pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan kuota maksimal tidak terjadi pemberhentian dan menyebabkan pengangguran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement