REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko PerekonomianWahyu Utomo mengaku, pemerintah memproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp 726 triliun pada 2030 ke sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Wahyu mengaku, sampai saat ini terdapat komitmen investasi ke 12 KEK yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 221 triliun.
"Tercatat pada akhir Juli 2017 telah terdapat komitmen investasi sebesar Rp 221 triliun. Harapannya pada 2030, KEK dapat menarik investasi Rp 726 triliun," kata Wahyu ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (22/10).
Wahyu mengaku, saat ini telah beroperasi empat KEK yakni diSei Mangkei,Tanjung Lesung, Palu, dan Mandalika. Pemerintah menargetkan 25 wilayah dapat menjadi KEK pada 2019. Kini, sudah terdapat 12 KEK yang ditetapkan dengan rincian delapan KEK bertema manufaktur dan empat KEK bertema kepariwisataan.
"Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat akan menjadi KEK terakhir yang siap beroperasi pada 2017. Awal tahun depan akan ada dua KEK lagi yang siap beroperasi yaitu KEK Arun, Aceh, dan KEK Galang Batang, Kepulauan Riau," kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, KEK adalah upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan terutama di luar Pulau Jawa. Selain itu, KEK diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan nilai tambah serta rantai nilai atas bahan mentah atau sumber daya alam nasional.