REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan mengadakan pertemuan tertutup selama tiga jam di Istana Batu Tulis Bogor Ahad (22/10) sore. Pertemuan yang berlangsung santai ini diselingi makan malam masakan Megawati dengan menu kegemaran Bung Karno.
''Pertemuan memang mendadak dan sebagaimana kebiasaan Ibu Megawati, Beliau menyiapkan menu makanan spesial buat Pak Jokowi. Makanan tersebut dimasak sendiri oleh Ibu Megawati,'' tutur Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang ikut menyaksikan pertemuan tersebut, dalam keterangannya.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 5 sore ini berlangsung santai dan penuh canda. Namun beberapa kali, keduanya tampak serius ketika masuk dalam pembahasan yang menyangkut kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Saat ditanya wartawan tentang substansi pembicaraan Presiden Jokowi dengan Presiden kelima Indonesia ini, Hasto menolak untuk menjelaskannya karena merupakan pembicaraan empat mata.
"Secara berkala Ibu Megawati dan Pak Jokowi mengadakan pertemuan yang tentunya juga membahas dinamika politik nasional. Kebiasaan membahas berbagai persoalan bangsa diantara kedua tokoh tersebut telah dilakukan sejak Pak Jokowi menjabat Walikota Solo,'' papar Hasto.
Menurutnya, tahun 2014 lalu, sebelum Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan memutuskan untuk mencalonkan Jokowi sebagai calon Presiden, juga diawali makan malam dan suasana keakrabannya saat itu tidak jauh berbeda dengan malam ini.
Terkait kuliner yang dimasak dan disiapkan Megawati untuk Presiden, menunya benar-benar khas Indonesia seperti ayam goreng bumbu lajak, sayur lodeh kesukaan Bung Karno, rendang ikan, ikan cue goreng, tempe goreng, dan bubur jagung.
"Pak Jokowi nampak lahap menikmati makan malam khas Ibu Mega. Sementara para pengawal dengan penuh nikmat merasakan nasi goreng pete Istana Batu Tulis yang dimasak oleh Pak Karim, pedagang nasi goreng turun temurun, yang sejak dulu menjadi kegemaran Bung Karno sejak dulu,'' tutur Hasto.