REPUBLIKA.CO.ID, CLARK -- Dua petugas keamanan mengatakan kepada Associated Press, Ahad (22/10), tentara Filipina menemukan sekitar 40 jasad yang diduga milisi. Penemuan itu terjadi setelah tentara menguasai bangunan dimana milisi pro-ISIS berlindung untuk terakhir kali di selatan Marawi.
Pejabat tersebut mengatakan pada Senin (23/10), pengambilalihan gedung tersebut dan kalahnya milisi memungkinkan militer mendeklarasikan berakhirnya pengepungan di Marawi yang telah berlangsung lima bulan.
Dua pejabat tersebut tidak dibuka identitasnya karena tidak berwenang memberi informasi mengenai perkembangan terbaru di Marawi. Belum diketahui penyebab tewasnya milisi-milisi itu.
Sebelumnya, pada Ahad pukul 17.00 waktu setempat, pasukan pemerintah Filipina mengepung kelompok milisi di bersama dengan semua tawanan mereka di satu gedung. Kolonel Romeo Brawner mengatakan tentara bertujuan mengakhiri krisis sebelum Ahad tengah malam.
Para milisi tersebut termasuk milisi asing. Mereka diberi pilihan menyerah, ditangkap atau tewas. Konflik bersenjata di Marawi telah menewaskan sedikitnya 1.131 orang tewas, termasuk 919 milisi dan 165 tentara dan polisi.