REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon gubernur Jawa Barat yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku ingin memperjuangan pengembangan Islam jika menjadi Gubernur Jawa Barat. Salah satu program yang akan difokuskannya adalah memajukan pesantren-pesantren yang ada di Jawa Barat.
Ridwan mengatakan ingin membuat peraturan daerah (perda) yang mendukung kemajuan pesantren. Apalagi keberadaan pondok pesantren di Jawa Barat terbilang cukup banyak.
"Salah satu yang utama saya mau bikin perda pesantren yang tidak ada di Jawa Barat. Sehingga kyai-kyai tidak perlu minta proposal lagi. Santri-santri jangan terlantar lagi," kata pria yang akrab disapa Emil ini di sela-sela kegiatannya di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (23/10).
Menurutnya selama ini perhatian pemerintah kepada pesantren masih kurang. Pondok pesantren dianggap masih bertahan dengan menggunakan bantuan dan sumbangan dari berbagai pihak. Oleh karenanya ia ingin menjadikan program memajukan pesantren sebagai salah satu prioritasnya nanti.
Emil mengatakan melalui perda, bantuan keuangan dan infrastruktur untuk pesantren dapat difokuskan. Sama halnya dengan program untuk lembaga pendidikan lainnya.
"Sekolah negeri swasta diurus Kemendikbud, madrasah oleh kemenag, santri salafi juga harus diurus oleh negara. Gimana caranya? Harus ada bantuan keuangan yang memadai, infrastruktur yang memadai tapi dengan dasar hukum. Dasar hukum itu tidak ada. Maka visi saya yang pertama untuk pesantren adalah membuat perda pesantren," tuturnya.
Lewat perda tersebut, ujarnya, pesantren juga menjadi prioritas program pemerintah. Sehingga bisa diurus secara proposional sama halnya dengan sekolah dan madrasah pada umumnya.
Program memajukan Islam dikatakannya juga menjadi bagian komitmennya didukung partai bernafaskam Islam untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Dukungan tersebut datang dari PKB dan kemungkinan besar PPP.