Senin 23 Oct 2017 16:45 WIB

Dokter Persija: Tim Medis Liga 1 Harus Sering Bertemu

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.
Foto: Rahbani Syahputra/Antara
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda mendapatkan perawatan medis saat laga melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10). Choirul Huda meninggal dunia karena mengalami cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya Ramon Rodrigues pada laga tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter tim Persija Jakarta Donny Kurniawan meminta kepada Komisi Medis PSSI agar mengadakan pertemuan dengan dokter tim Liga 1 untuk membicarakan penanganan pemain yang cedera saat pertandingan.

Donny menyebut selama musim ini, tak pernah ada pembicaraan bersama mengenai hal itu. Menurut Donny pada 2016 lalu hal ini pernah dilakukan oleh Komisi Medis PSSI dengan mengadakan pelatihan bersama yang diikuti oleh dokter-dokter tim yang berkompetisi.

"Musim ini memang belum pernah ya. Standarnya saya juga bingung seperti apa (dari Komisi Medis PSSI)," kata Donny kepada Republika.co.id, Senin (23/10).

Namun bagi Persija, kata Donny, sudah menjalankan SOP sesuai yang diatur dalam FIFA Football Medicine. Donny sebagai dokter tim selalu berinisiatif mengajak komunikasi tim medis pertandingan tentang kelengkapan alat-alat medis.