REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said melakukan pertemuan dengan Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nasir di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan Cik Dik Tiro, Yogyakarta, Senin (23/10). "Ini sekadar silaturahim. Sudah lama ingin silaturahim, kebetulan saya dan Pak Haidar sedang sama-sama di Yogya. Jadi pas waktunya," kata Sudirman usai pertemuan, dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (23/10).
Sudirman menyampaikan dia ingin banyak belajar dari seniornya, Haidar Nasir. Menurut Sudirman, Haidar punya banyak pengalaman dan kebijaksanaan. Ia juga banyak meminta nasihat pada Haidar terutama soal-soal kebangsaan dan kenegaraan.
Sudirman mengaku mengikuti pandangan-pandangan Haidar Nasir soal kebangsaan karena pemikirannya jelas dan jernih. Haidar ingin bangsa ini tidak sekadar maju secara fisik, tetapi juga dalam pembangunan jiwa, ruhani, dan akhlaknya.
"Muhammadiyah beruntung memiliki pemimpin yang bukan saja visioner, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap persoalan bangsa, seperti Haidar Nasir," katanya.
Dalam pertemuan tersebut Sudirman juga memberitahu ihwal kegiatannya di Jawa Tengah. Sudirman minta didoakan agar keinginannya maju di Pilkada Jawa Tengah mendapat kemudahan.
Sudirman menyadari, sebagai organisasi kemasyarakatan sebagaimana NU dan yang lainnya, Muhammadiyah harus netral. Tidak boleh terlibat dukung mendukung. Karena sikap Muhammadiyah jelas tidak mau terlibat dalam politik praktis. "Tapi kalau mendoakan kan masih boleh. Karena itu silaturahim ini juga saya manfaatkan untuk meminta doa dan nasihat Pak Haidar," ujar Sudirman.