Selasa 24 Oct 2017 02:25 WIB

Australia Habiskan Rp 2 T Tampung Pengungsi Papua Nugini

Pulau Manus
Foto: ABC News
Pulau Manus

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia akan menghabiskan hingga 250 juta dolar Australia (Rp 2 triliun) untuk menampung hampir 800 pengungsi dan pencari suaka di Papua Nugini selama 12 bulan ke depan, kata Wakil Komisaris Pasukan Perbatasan Australia, Senin.

Hal tersebut dilakukan karena pusat tahanan bermasalahnya di pulau Manus akan ditutup pada bulan ini. Namun, ratusan tahanan menolak meninggalkan pusat penahanan Manus, yang dikelola dan didanai Australia dan akan ditutup pada 31 Oktober, karena takut akan keselamatan mereka di masyarakat umum di pulau Manus di lepas pantai utara Papua Nugini.

Behrouz Boochani, wartawan Kurdi-Iran, yang berada di pulau Manus selama empat tahun, mengatakan bahwa tahanan takut diserang jika mereka pindah ke Pusat Persinggahan Pengungsi Lorengau, yang baru dan didanai Australia.

"Pengungsi pindah ke Lorengau di mana mereka berisiko diserang oleh orang-orang yang marah, atau diambil alih oleh pasukan pertahanan Papua Nugini yang telah serius mengancam keamanan mereka," kata Boochani.

Australia menolak mengizinkan pencari suaka tiba dengan kapal untuk mencapai tepian daratannya, namun menahannya di pusat-pusat lepas pantai di Manus dan negara kepulauan Pasifik Selatan, Nauru. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia telah bertahun-tahun menyebutkan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di antara para tahanan di pusat-pusat tersebut.

Mahkamah Agung Papua Nugini memutuskan pada 2016 bahwa pusat Manus tersebut ilegal dan pemerintah di ibu kota Port Moresby memerintahkan penutupan tahanan itu.

Australia berharap agar para tahanan akan dipindahkan ke masyarakat Papua Nugini atau Amerika Serikat, di bawah sebuah tempat penukaran pengungsi yang kontroversial, pada saat pusat tersebut ditutup. Sejauh ini, hanya 54 pengungsi yang pindah ke Amerika Serikat.

Wakil komisaris Pasukan Perbatasan Australia Mandy Newton mengatakan pada Senin bahwa Australia akan mendanai pengoperasian tiga pusat transit baru di Manus untuk tahanan.

"Pengungsi akan diberi dana untuk membeli makanan mereka sendiri dan barang-barang pribadi lainnya, keamanan akan diberikan di tiga fasilitas dan perawatan kesehatan akan diberikan di Pusat Transit Pengungsi Lorengau Timur," kata Newton dalam dengar pendapat Senat di Canberra.

"Saya memperkirakan akan menghabiskan biaya antara 150-250 juta dolar Australia," katanya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada minggu lalu memperingatkan akan "krisis kemanusiaan" di tengah kekhawatiran bahwa Australia akan betul-betul meninggalkan keterlibatannya dengan pengungsi di pulau kecil Pasifik itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement