REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Batu akik asal Kabupaten Garut, Jawa Barat ternyata masih diminati setelah melewati masa kejayaan sekitar 2015 lalu. Bahkan batu akik garut mampu menembus pasar internasional.
Salah seorang penggiat batu akik di Kabupaten Garut Yudi Nugraha mengatakan batu akik Garut sampai sekarang tetap diminati oleh pasar luar negeri.
"Memang kalau di Indonesia hanya pecinta batu dan wisatawan yang datang ke Garut yang beli batu akik Garut. Tapi untuk ke luar negeri setiap tahun kami kirim juga," katanya kepada wartawan di gerai batu akik miliknya di Jalan Pataruman, Tarogong Kidul, Garut, Senin (23/10).
Ia menyebut sejumlah negara di luar Indonesia tetap menggemari batu akik asal Garut. Pasar internasional pun tak hanya merambah negara-negara di Asia, melainkan sampai Eropa.
"Yang minta ada dari Thailand, Singapura, Malaysia sampai ke Rusia juga," ujarnya.
Permintaan batu-batu akik asal Garut ke luar negeri digunakan sebagai bahan aksesoris dan perhiasan wanita, seperti kalung dan cincin. Dalam satu permintaan, ia mengaku mampu mengirim 100 hingga 500 batu akik ke luar negeri.
"Pengirimannya situasional, tidak intens. Biasanya kalau ada momen-momen tertentu baru kami kirim sebab bahannya juga terbatas," ujarnya.
Ia menuturkan terdapat beberapa jenis batu akik Garut yang diminati pasar internasional. Salah satunya yang terkenal adalah batu akik jenis pancawarna. "Yang paling diminati ya pancawarna. Selain warnanya memang indah, orang luar juga menyebut pancawarna Indonesia khususnya dari Garut itu yang terbaik," ujarnya.
Batu akik pancawarna merupakan batu yang memiliki beragam warna. Warna-warna itu menjadikan batu pancawarna buruan para pecinta batu. Harganya juga cukup tinggi. Untuk tiap keping batu pancawarna dengan kualitas terbaik bisa dijual dengan harga puluhan juta rupiah.
"Kalau untuk harganya tergantung barang ya. Tergantung kualitas juga," tuturnya.