Senin 23 Oct 2017 21:08 WIB

Presiden BEM Ditahan Polisi, Mahasiswa UNS Gelar Aksi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Teguh Firmansyah
Mahasiswa gelar aksi kritisi tiga tahun Jokowi-JK (ilustrasi).
Foto: Antara/Ardiansyah
Mahasiswa gelar aksi kritisi tiga tahun Jokowi-JK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID SOLO -- Puluhan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar aksi solidaritas di boulevard kampus pada Senin (23/10) malam. Aksi tersebut dilakukan menyusul ditangkapnya Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS yakni Wildah Wahyu Nugroho saat mengikuti aksi di Istana Merdeka yang berlangsung pada Jumat (21/10) hingga Sabtu (21/10) dinihari. 

Dalam aksi solidaritas itu, mahasiswa meneriakan yel-yel sebagai bentuk dukungan pada Wildan dan sejumlah aktivis lainnya yang juga ditangkap aparat. Selain itu, mahasiswa juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap mahasiswa. 
 
"Kami merasa simpati pada kawan kita, bisa-bisanya kepolisian menetapkan Wildan sebagai tersangka," tutur Menteri Koordinator Bidang Eksternal BEM UNS, Addin Hanifa. 
 
Addin menjelaskan, polisi membubarkan paksa saat masa tengah bersholawat. Polisi kemudian mencokok Wildan dan menetapkannya sebagai tersangka. Addin mengatakan, saat ini Wildan telah mendapat pendampingan hukum. Dia berharap kepolisian segera membebaskan rekannya itu. 
 
Diketahui Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Wildan Wahyu Nugroho ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya pada Senin (23/10). Wildan diduga menjadi salah satu provokator terjadinya kericuhan dalam aksi yang berlangsung di Istana Medeka pada Jumat (21/10) hingga Sabtu (21/10) dini hari.
 
 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement