Senin 23 Oct 2017 21:34 WIB

Rancaekek Ditargetkan Bebas Banjir Akhir 2018

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Karta Raharja Ucu
 Banjir di kawasan Jalan Raya Rancaekek (ilustrasi)
Banjir di kawasan Jalan Raya Rancaekek (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah menargetkan kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung terbebas dari banjir pada akhir 2018 mendatang. Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, pemerintah pusat saat ini telah menggelontorkan dana untuk menormalisasi tiga sungai yang sering menyebabkan banjir.

Ketiga sungai yang dinormalisasi tersebut, menurut Iwa, adalah Sungai Cimande, Cikeuruh dan Sungai Cikijing. Proses normalisasi yang dilakukan, tidak hanya melakukan pengerukan tapi juga melebarkan badan sungai dari asalnya tujuh meter menjadi 15 meter.

"Normalisasi itu ada dua, pertama ketinggian (kedalaman ditambah) dan pelebaran dari tujuh meter menjadi 15 meter," ujar Iwa di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (23/10).

Saat ini, menurut Iwa, di lapangan tengah dilakukan proses pembebasan lahan. Yakni, sungai Cimande luas lahan yang akan dibebaskan rencananya sekitar 32,6 hektare dengan total biaya Rp 92 miliar. Pada 2016, pembebasan lahan sudah terealisasi sebanyak 20,9 hektare dengan biaya Rp 48,190 miliar.

Untuk tahun ini, kata Iwa, di DIPA murni (APBN) target lahan yang dibebaskan sekitar 2,10 hektare dengan dana Rp 3,7 miliar. "Di APBN Perubahan 5,6 hektare dana Rp 10 miliar," katanya.

Sedangkan Sungai Cikijing, kata dia, memerlukan pembebasan lahan sekitar 20,67 hektare dengan kebutuhan biaya Rp 29,7 miliar. Anggaran ini, dialokasikan di DIPA murni 2017 seluas dua hektare. Dana yang dialokasikan, sebesar Rp 4,37 miliar.

"Selain itu, di APBN Perubahan 5,01 hektare dengan dana Rp 13 miliar," kata Iwa.

Normalisasi Sungai Cikeruh, kata dia, membutuhkan pembebasan lahan 8,2 hektare. Dari jumlah tersebut sudah terealisasi pada 2016 seluas 3,12 hektare dengan dana Rp 14,16 miliar. Kemudian, di 2017 melalui APBN Perubahan dibebaskan lagi 1,1 hektare dengan biaya Rp 10 miliar.

"Ini sedang dalam pembebasan," katanya.

Selain lahan yang sudah dibebaskan, menurut Iwa, kalau di lihat dari laporan yang didapatnya masih ada kekurangan lahan yang harus dibebaskan. Karena itu, pihaknya sudah meminta Kementrian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air untuk menyiapkan dana Rp 130 miliar di 2018. Agar, semua lahan yang dibutuhkan pembebasan lahannya bisa diselesaikan.

"Kekurangan dana pembebasan lahan untuk tiga sungai ini sekitr Rp 130 miliar. Kami sudah diinfokan 2018 diharapkan dialokasikan ke PUPR dan ini sudah diinfokan ke Dirjen Sumber Daya Air," kata Iwa.

Menurut Iwa, ia berharap proses normalisasi ke tiga sungai ini bisa selesai di akhir 2018. Sehingga, banjir yang kerap menerjang kawasan Rancaekek bisa tertangani dengan baik. "Ya, targetnya di akhir 2018 atau 2019 normalisasi sungai selesai. Jadi, Rancaekek bisa bebas banjir," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement