REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Warga Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya dikagetkan dengan semburan air panas berlumpur, Senin (23/10) siang. Semburan keluar dari lokasi pengeboran sumur air bersih.
Kepala Dusun Sindangrasa Entur Turmuji mengatakan pengeboran tersebut sebenarnya bantuan sosial (CSR) dari salah satu lembaga guna pembuatan sumber air bersih bagi warga setempat. Ia menyebut pengeboran akan dilakukan sedalam 100 meter. Hanya saja ketika pengeboran mencapai kedalaman 45 meter, justru air panas yang dibarengi lumpur muncul.
"Awalnya ketinggian semburannya bisa tujuh meter tapi sampai pukul sembilan malam tadi ketinggiannya tinggal sekitar sepuluh centimeter. Dan terus berkurang sampai sekarang, katanya pada wartawan, Selasa (24/10).
Ia mengungkapkan peristiwa tersebut pernah terjadi sebelumnya. Ia mengingat sekitar tahun 1982 pernah ada kejadian serupa. Kini, bekas semburan malah dimanfaatkan sebagai objek wisata air panas.
"Di sini ada Gunung Gariawas seperti gunung merapi karena mengeluarkan air panas. Di Sindangrasa ini ada tiga titik air panas dan satu lagi di Kampung Cigunung. Sumbernya dari Gunung Gariawas itu dan dimanfaatkan warga di tiga kedusunan untuk berbagai keperluan," ujarnya.
Beruntung, kejadian semburan itu tak menimbulkan korban jiwa. Lokasi semburan berjarak sekitar 20 meter dari pemukiman warga. Adapun diameter sumur semburan diperkirakan tiga meter. Saat ini, garis polisi menempel di lokasi guna mencegah warga mendekat.