Selasa 24 Oct 2017 16:40 WIB

Bonucci Minta Maaf Atas Kartu Merah pada Laga Kontra Genoa

Wasit Piero Giacomelli (kedua dari kanan) memberikan kartu merah kepada kapten AC Milan Leonardo Bonucci (kiri) pada laga Rossoneri kontra Genoa di Stadion San Siro, Ahad (22/10).
Foto: EPA-EFE/MATTEO BAZZI
Wasit Piero Giacomelli (kedua dari kanan) memberikan kartu merah kepada kapten AC Milan Leonardo Bonucci (kiri) pada laga Rossoneri kontra Genoa di Stadion San Siro, Ahad (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Kapten AC Milan Leonardo Bonucci menyampaikan permintaan maaf atas kartu merah yang dia terima ketika I Rossoneri menjamu Genoa di Stadion San Siro, Ahad (22/10). Dalam laga yang berkesudahan 0-0 tersebut, Bonucci diusir keluar lapangan setelah menyikut pemain Genoa Aleandro Rosi.

“Saya minta maaf atas apa yang terjadi," kata Bonucci kepada SportMediaset ketika penyelanggaraan Penghargaan Terbaik FIFA tahun ini di London, dilansir dari Football Italia, Selasa (24/10).

Penggawa tim nasional Italia itu menegaskan dia tidak bermaksud menyikut Rossi. “Saya tidak ingin menyakiti Rosi, saya mencoba membebaskan diri saya dari pengawalannya dan kita semua melihat apa yang terjadi. Siku saya tidak sengaja mengenai Rossi,” kata dia. 

Bonucci mengatakan dia juga langsung meminta maaf kepada Rossi setelah pertandingan selesai. “Saya sangat menyesal atas apa yang terjadi,” ujar dia. 

Bonucci juga menyatakan dia menerima keputusan tersebut. Namun, dia juga mengingatkan kartu merah itu memberikan pelajaran bahwa sepak bola sudah berubah pada era digital ini. 

Keputusan pengadil di lapangan tidak lagi diberikan secara langsung setelah insiden terjadi namun ada proses baru melalui video assistant referee (VAR). “Kita berada di era teknologi di mana ambar diam bisa menyebabkan hukuman,” kata dia. 

Kartu merah itu mengakibatkan Bonucci harus melakoni dua larangan pertandingan yang membuatnya bakal absen melawan Chievo dan Juventus. Bonucci pun mengaku kecewa karena bakal melewatkan reuni dengan bekas klubnya. 

“Tapi takdir menulisnya seperti itu. Saya akan menggunakan dua pertandingan ini untuk bekerja dan kembali ke lapangan dalam bentuk dan kondisi terbaik,” kata dia. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement