REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY GKR Hemas mengatakan pihaknya sudah mengusulkan produk kerajinan DIY harus terpampang di bandara baru Kulonprogo, New Yogyakarta International Airport (NYIA).
"Bahkan jauh-jauh hari sebelumnya ada rencana dibangunnya bandara di Kulonprogo saya sudah mengatakan kepada Bupati Kulonprogo harus ada rumah tampilan yang berisi produk Kulonprogo yang berlokasi di pinggir jalan," kata Gusti Ratu, sapaan GKR Hemas, pada wartawan usai dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK DIY dan Ketua Dekranasda DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa (24/10.
"Kami minta supaya Kulonprogo mempunyai ciri khas sendiri. Dulu pengrajin batik di Kulonprogo menyetor ke Bantul dan batik yang dibuat merupakan batik Bantul. sekarang di Kulonprogo sudah memiliki batik Kulonprogo," ungkapnya.
Upaya yang dilakukan Dekranasda DIY adalah membantu memasarkan kerajinan khas DIY dalam arti menghubungkan antara pembeli dan penjual. Lebih lanjut permaisuri Sultan Hamengku Buwono X ini mengungkapkan di kantor Gubernur juga ada promosi produk hasil kerajinan dari DIY, dan apabila ada tamu, diharapkan bisa mampir ke situ.
Gusti Ratu berharap pemerintah membéri anggaran yang cukup untuk Dekranasda. Ia mengakui produk kerajinan dari Indonesia, khususnya DIY, kalah bersaing dengan Vietnam dan Cina. Karena itu harus disiapkan quality control.
Dinas terkait, kata diamenambahkan, harus mengupayakan memqtenkan produk kerajinan DIY. Ia mengakui sudah mempromosikan produk kerajinan DIY di dalam majalah yang ada dibeberapa airline yang ada di Indonesia.