REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.- Jasa ekspedisi J&T Express mungkin belum lama terdengar. Namun pelayanan logistik tersebut sudah hadir sejak dua tahun lalu di Indonesia. Tahun ini J&T Express fokus mengembangkan bisnis dengan menggandeng e-commerce dalam negeri. Salah satunya dengan memberikan layanan tanpa libur atau 365 hari.
"Kami tetap beroperasi tanpa terhalang perayaan hari besar atau libur nasional," ujar Chief Executive Officer (CEO) J&T Express Indonesia Robin Lo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (23/10). Berdasarkan data terakhir J&T Express, menjelang Idul Fitri tahun lalu total pengiriman paket hanya sekitar 70 ribu.
Robin mengatakan, tahun ini jumlah paket meningkat hingga 1000 persen, yakni sebesar 250 ribu paket. Itu sebabnya jasa ekspedisi akan jauh lebih dibutuhkan ketika hari besar datang. J&T Express mencoba memberikan pelayanan satu tahun penuh tanpa libur demi kenyamanan pelanggan.
Komitmen bekerja tanpa libur didukung penuh dengan tim J&T Express yang dibentuk secara mandiri tanpa bantuan pihak ketiga. Dalam mendukung upaya tersebut perusahaan sudah menyiapkan sekitar 2 ribu titik drop point di seluruh Indonesia. Total personil diperkuat dengan 10 ribu unit kendaraan operasional, dan akan ditambah 2 ribu unit lagi tahun ini.
Robin mengungkapkan, bisnis ekspedisi memiliki kunci pada gudang sortir barang. "Kami juga sedang melakukan ekspansi membangun gudang sortir baru," jelas Robin. Jakarta, Bandung, dan Semarang tengah dibangun gudang sortir dengan luas lahan sekitar 10 ribu meter persegi. Fasilitas tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja J&T Express di masa depan
Meski tengah berekspansi, perusahaan belum memiliki rencana jangka panjang untuk membeli pesawat sebagai kendaraan operasional. Sebab, infrastruktur terpenting bagi perusahaan masih terkait sortir barang. Kinerja sortir barang yang baik dan cepat akan membuat barang lebih cepat diantar dan sampai ke tangan konsumen.