REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sebagai provinsi penghasil rempah nasional ternama, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan merehabilitasi lahan rempah seluas 800 hektare (ha). Rehabilitasi tersebut terdiri dari 600 ha tanaman lada hitan dan 200 ha tanaman pala.
Rehabilitasi tanaman lada hitam ini, menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas, merupakan yang terbesar. Luas tanaman lada di Lampung pada tahun 2016 mencapai 46.054 ha dengan produksi 14.854 ton per tahun dan melibatkan 63.675 kepala keluarga petani. "Setiap petani mendapat rehabilitasi tanaman lada maksimal dua hektare, namun rata-rata satu hektare," kata Dessy, Rabu (25/10).
Ia mengatakan, pengakuan dunia atas pala Lampung, dibuktikan dengan makin tingginya permintaan. Pembibitan tanaman pala kini dapat dilakukan di Lampung Selatan, sehingga perluasan dan peremajaan cepat dilakukan. "Permintaan pala sangat tinggi, namun produksinya belum banyak. Pala yang diproduksi di Lampung lebih disukai untuk bahan kosmetik karena tinggi kandungan atsirinya," kata Dessy.
Terkait Hari Rempah Internasional 2018 yang akan digelar di Lampung, ia mengatakan, Pemprov Lampung berencana terus meningkatkan luasan rehabilitasi dan peremajaan tanaman rempah yang ada. Untuk tanaman lada, pada tahun 2018 diusulkan rehabilitasi seluas 1.000 ha dan tanaman pala 200 ha.
Sejumlah acara bakal digelar dalam menyambut momen Hari Rempah Internasional 2018 tersebut, seperti kampanye minum susu lada gratis. "Kami akan sosialisasikan susu dicampur lada juga nikmat diminum," ujarnya.
Lampung ditunjuk oleh Dewan Rempah Nasional karena memiliki tanaman rempah terbaik di dunia yakni lada hitam (Lampung black papper). Pemprov mengusulkan ke Kementerian Pertanian untuk merehabilitasi 600 hektare tanaman lada hitam dan meremajakan 200 hektare tanaman pala.
Sebagai penghasil pala, negara Jepang lebih menyukai karena memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi. Sejak berabad lalu Lampung termasuk jalur rempah nusantara dan pernah berjaya sebagai pusat rempah terutama lada. Rehab dan peremajaan tanaman rempah tersebut, untuk mendukung rencana pemerintah mewujudkan kembali kejayaan rempah-rempah Indonesia di dunia internasional.
Rehabilitasi dan peremajaan tanaman lada ini tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Lampung Utara, Way Kanan, dan Lampung Timur masing-masing 200 ha. Sedangkan tanaman pala difokuskan di Kabupaten Tanggamus. Selain itu, intensifikasi tanaman lada seluas 100 ha di Lampung Utara, 100 ha di Way Kanan, dan 150 ha di Lampung Timur.