REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jembatan darurat (bailey) di jalan lintas barat (Jalinbar) yang ambles diterjang banjir pada 12 Oktober lalu, segera bisa dilalui kendaraan bertonase rendah. Rencana mulai Jumat (27/10), arus lalu lintas kendaraan Lampung Bengkulu akan kembali normal.
Keterangan yang diperoleh, Rabu (25/10), proses pemasangan rangka besi baja jembatan darurat di Desa Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, telah rampung lebih dari 75 persen selama setengah bulan lebih. Diperkirakan, Jumat iniu, arus kendaraan roda empat sudah bisa melintas.
Menurut Adi, warga Krui, Pesisir Barat, pemasangan kerangka jembatan bailey sudah hampir rampung. Untuk sementara kendaraan roda dua sudah bisa melintas, termasuk mobil dengan tonase rendah. "Kalau motor dan mobil muatan ringan sudah boleh lewat jembatan," tutur pengawai negeri tersebut.
Jembatan bailey itu akan digunakan hingga jembatan permanen dikerjakan yang akan dilakukan akhir tahun depan. Sedangkan pemasangan rangka dan lantai jembatan bailey akan selesai pada Kamis (26/10) sehingga Jumat sudah bisa dilalui kendaraan, setelah diperiksa tim dari Balai Besar Bina Marga.
Untuk kendaraan umum seperti mobil travel dan bus penumpang, masih memilih jalur lintas tengah melalui Bukit Kemuning - Liwa. Mereka belum mendapat informasi kalau jembatan tersebut bisa dilalui kendaraan. Sedangkan spanduk pengumuman jalan dialihkan masih terpasang. "Kami masih lewat Bukit Kemuning Liwa," kata Firman, supir travel Bandar Lampung Krui.