REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan hasto Kristiyanto diutus secara khusus oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menghadiri Silaturahmi dan Curah gagasan Bakal Calon Gbernur/Wakil Gubernur Jawa Barat yang diselenggarakan DPD PDI Perjuangan Jabar, di Hotel Horison Ultima, Bandung, Rabu (25/10).
Dalam sambutan pembukaan, dihadapan para bakal calon dan tokoh yang hadir Hasto menyampaikan pesan Megawati mengenai kekayaan budaya Jabar yang juga sebagai daerah lumbung pangan. Untuk itu, Curah Gagasan ini duharapkan menjadi momentum bahwa kepemimpinan Jabar ke depan haruslah mengedepankan aspek budaya dan juga yang bisa mengoptimalkan Jabar kembali sebagai daerah lumbung pangan nasional.
“Curah Gagasan ini menjadi momentum untuk membangun komitmen kerakyatan PDI Perjuangan. Agar ketika menghadapi pilkada tidak sekadar pertarungan menang kalah, tetapi juga soal bagaimana gagasan membangun Jabar yang penuh kebudayan,” kata Hasto.
Dalam kesempatan itu, Hasto hadir didampingi Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Bidang Kerakyatan Eriko Sotarduga. Adapun jajaran DPD PDI Perjuangan selaku tuan rumah yang hadir diantaranya Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin dan Bendahara DPD PDI Perjuangan Jabar Waras Wasisto. Adapun Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdi Yuhana menjadi salah satu bakal calon yang ikut dalam Curah Gagasan. Selain Abdi Yuhana, yang hadir menyampaikan gagasan dalam acara tersebut yakni Wagub Jabar Deddy Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Sekda Jabar Iwa Karniwa, mantan kapolda Jabar Anton Charliyan, dan Puti Guntursoekarno.
Hasto dalam kesempatan itu menceritakan perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi anggota DPR kala itu memperjuangkan agar daerah Jabar khususnya Bekasi dan Karawang dipertahankan sebagai daerah lumbung pangan.
“Tetapi upaya itu gagal. Makanya untuk daerah Jabar ini, saat saya pamit menghadiri acara ini Beliau (Ibu Megawati) menitipkan cerita singkat tentang Jabar yang dikaruniai kekayaan alam luar biasa, menjadi lumbung pangan dengan tradisi kebudayaan yang beragam dan indah. Jabar juga dikaruniai sungai yang juga membangun peradaban, mengalir aliran sungai yang begitu jauh sampai ke Jakarta, Banten dan sebagainya,” jelas hasto.
Untuk itulah, kepada seluruh bakal calon Hasto mengharapkan bisa menyampaikan gagasan terbaik. Sebab, Pilkada tidak dapat diartikan secara sempit hanya memperbutkan kekuasaan, tapi momentum membangun masa depan, membangun tatanan besar kebangsaan dan membangun kebudayaan.
“Kata Ibu Mega, Sunda kaya dengan tradisi kebudayaan yang sering mengalami proses modernisasi sehingga begitu rentan dan terancam. Untuk itu maka saya tampilkan sebuah lagu karena Aku Melihat Indonesia, lagu dari puisi Bung Karno yang kemudian dijadikan lagu oleh Mas Prananda Prabowo,” ungkap Hasto.
Berbicara tentang menjadi pemimpin adalah berbicara bagaimana membangun kebudayaan dan menbumikan Pancasila. Kita tak bisa melepaskan dari syarat penting bahwa kita harus ada rasa cinta yang berkobar terhadap tanah air Indonesia. “PDI Perjuangan berharap agar pilkada melahirkan pemimpin visioner yang membumi pada problematika rakyat, dan dengan kepemimpinannya mampu meretas jalan kemajuan yang bertumpu pada jati diri bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar TB Hasanuddin menyampaikan acara Curah Gagas ini bukan debat dan juga bukan uji publik. Ini hanya hanya sebuah acara untuk meyampaikan gagasan oleh tokoh yang sudah dijaring oleh PDI Perjuangan dalam rangka untuk kepemimpinan Jabar.
“Kami ingin pembicaraan soal hal strategis seperti soal kepemimpinan di Jabar dilakukan secara transparan dan terang benderang. Suasana kebatinan ini harus kita tumbuhkan bahwa jabatan itu amanah yang harus dijalankan sebagaimana mestinya. Bukan hal yang harus direbut dan dipertarungkan dengan berbagai cara,” ungkapnya.