Rabu 25 Oct 2017 14:15 WIB

Menlu Asif: Tidak Ada Tempat Aman Bagi Teroris di Pakistan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Pakistan (ilustrasi)
Foto: telegraph.co.uk
Tentara Pakistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Luar Negeri Pakistan Khawaja Asif mengatakan, tidak ada tempat perlindungan teroris di tanah Pakistan. Pernyataan ini disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, pada Selasa (24/10).

Seperti dilansir Pakistan Today, Asif mengatakan dalam pertemuannya dengan Tillerson, pimpinan sipil dan militer Pakistan menyajikan narasi mengenai perang melawan terorisme di negara tersebut. Menurut Asif, Tillerson menekankan  perlunya Pakistan untuk menangani jaringan Haqqani dan gerakan teroris lain yang berlindung di negaranya.

"Serangan teroris tidak direncanakan atau dieksekusi dari tanah Pakistan. Tidak ada tempat perlindungan yang aman bagi teroris di Pakistan, dan kami memberitahukan hal ini kepada delegasi AS hari ini," kata Asif.

Ia bersikeras mengatakan, pimpinan Pakistan dengan teguh berpegang pada pendirian untuk tidak melindungi atau mendukung jaringan Haqqani. "Kami menekankan berulang kali penilaian mereka tentang Pakistan itu salah. Kami tidak bertanggung jawab atas kenaikan perdagangan narkoba di Afghanistan atau meningkatnya jumlah teroris di wilayah Afghanistan," tambah dia.

"Angkatan bersenjata dan badan penegak hukum kami telah mengambil tindakan. Kami akan terus melakukannya tapi bukan untuk kepentingan Afghanistan atau Amerika. Pertarungan melawan terorisme ini adalah milik kami dan hasil yang kami hasilkan adalah kemenangan kami."

Ia juga menanggapi pertanyaan tentang tuduhan AS yang mengatakan Pakistan telah mengirimkan teroris perumahan ke Afghanistan. Menurutnya, Pakistan hanya mengirimkan kembali pengungsi ke Afghanistan, yang telah menjadi solusi masuk akal demi keamanan di dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement