REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Bank Pembangunan Islam (IDB) mencatatkan sukuk senilai 1,25 miliar dolar AS di Bursa Nasdaq Dubai. Dana terkumpul dari sukuk ini diharapkan dapat membantu program pengembangan dan percepatan ekonomi di IDB.
''Seiring meningkatnya dukungan IDB terhadap anggotanya di berbagai sektor, penting bagi IDB untuk mencari modal baru berbiaya rendah, efisien, dan bertenor sesuai,'' ungkap Wakil Presiden sekaligus Kepala Eksekutif Keuangan IDB Zamir Iqbal seperti dikutip Mondo Visione, Selasa (24/10).
Investor sukuk IDB menunjukkan minat yang tinggi. Sekitar 53 persen investor sukuk IDB ini berasal dari kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) dan 47 persen sisanya berasal dari Asia. Dengan tenor lima tahun, imbal hasil sukuk ini setara 2,261 persen. IDB yakin, pencatatan sukuk mereka di Nasdaq Dubai akan meningkatkan keyakinan investor.
Komisaris Nasdaq Dubai Abdul Wahed Al Fahim mengatakan, pencatatan sukuk IDB di sana menguatkan hubungan IDB dengan Dubai. Hal itu juga makin menguatkan langkah Dubai menjadi ibu kota keuangan syariah global. Pihaknya juga gembira bisa melayani kebutuhan korporasi untuk mengambil manfaat dari pelaku pasar di Nasdaq Dubai.
Kepala Eksekutif Nasdaq Dubai Hamed Ali mengatakan, pihaknya terbuka terhadap semua pihak yang hendak mencatatkan sukuk di sana, terlebih bagi IDB. Nasdaq Dubai juga tengah mengembangkan beberapa infrastruktur untuk semakin memudahkan penerbitan sukuk.
Sejak sukuk pertama dicatatkan pada 2005 lalu, Nasdaq Dubai terus mengajak lembaga regional maupun internasional untuk memanfaatkan fasilitas perdagangan efek di sana. Nasdaq Dubai berencana memperbaiki prosedur pasca-pencatatan sukuk.
Sejauh ini, IDB merupakan penerbit sukuk terbesar di Nasdaq Dubai. Total terbitan sukuk IDB tercatat di sana mencapai 10,25 miliar dolar AS. Total sukuk tercatat di Nasdaq Dubai mencapai 52,47 miliar dolar AS.