REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mendukung pelaksanaan Liga Santri Nusantara 2017, resmi dibuka pada Senin (23/10) di GOR Pajajaran, Bandung. Pertandingan yang melibatkan 32 klub sepakbola dari seluruh pondok pesantren se-Indonesia ini akan berlangsung mulai 23 sampai 29 Oktober 2017.
Menurut Deputy EVP Marketing Telkom Regional 3 Jawa Barat Mohamad Khamdan, sebagai BUMN telekomunikasi digital, Telkom selalu senantiasa mendorong terciptanya pola hidup sehat generasi muda Indonesia. Yakni, melalui penyelenggaraan pertandingan sepakbola akbar ini.
"Kami bangga berpartisipasi dalam pertandingan sepakbola yang mengusung tagline Dari Pesantren untuk NKRI, ujar Khamdan dalam siaran persnya, Rabu (25/10).
Dukungan ini, kata dia, merupakan salah satu bentuk kepedulian Telkom Indonesia untuk mendorong kualitas hidup anak bangsa. Salah satunya, peningkatan pola hidup sehat mereka. Ini juga merupakan wujud BUMN Hadir untuk Negeri.
"Telkom sebagai BUMN merasa senang dapat menjadi salah satu bagian penting yang mendukung perhelatan besar Seri Nasional Liga Santri Nusantara 2017 di Bandung, katanya.
Babak penyisihan pertandingan ini telah dimulai sejak Senin pagi (23/10) di beberapa lokasi. Di antaranya Lapangan Pussenif (PPI), Brigif 15 Kujang Cimahi, Stadion Arcamanik dan Stasion Siliwangi. Sementara itu, babak final pertandingan dijadwalkan akan berlangsung pada Ahad (29/10), di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Liga Santri Nusantara 2017 diikuti 1.024 kesebelasan dari berbagai pondok pesantren di Indonesia. Setelah bertanding dikualifikasi region, 32 tim dinyatakan lolos. Dengan menerapkan sistem setengah kompetisi, 32 tim yang lolos dari seri nasional akan bertanding sebanyak satu kali dalam sehari.
Khamdan berharap, Telkom bisa ikut andil dalam seluruh rangkaian penyelenggaraan Liga Santri Nusantara 2017. Selain itu, Telkom juga berharap, penyelenggaraan Liga Santri Nusantara 2017 dapat berlangsung secara sportif dan lancar serta dapat semakin memperat persatuan dan kesatuan generasi penerus. Khususnya, para santri di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika