Rabu 25 Oct 2017 16:21 WIB

Mendikbud Muhadjir Pimpin Tahlil di Kuburan KH Hasyim Muzadi

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menghadiri Halaqah Nasional Ulama, Pesantren dan Cendekiawan, Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara di Pesantren al-Hikam, Depok, Jawa Barat pada Rabu (25/10). Sebelum pulang, Muhadjir menyempatkan diri untuk berziarah ke makam KH Hasyim Muzadi.

Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, setelah menghadiri acara Halaqoh Nasional Ulama, Pesantren dan Cendekiawan, beliau turun entah mau ke mana. Ternyata beliau ke kuburan KH Hasyim.

"Saya temani beliau, dia yang memimpin tahlil. Ternyata bacaan beliau keras, dari Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, Annas, sampai akhir tahlil," kata KH Cholil kepada Republika.co.id, di Pesantren al-Hikam usai tahil, Rabu (25/10).

Setelah memimpin tahlil, Muhadjir mencolek KH Cholil. Dia meminta KH Cholil memimpin doa setelah tahlil. KH Cholil merasa terkejut karena Mendikbud tahu betul bagaimana cara membangun persatuan.

KH Cholil juga berpesan, yang sama jangan dibeda-bedakan, yang belum sama cari persamaannya untuk membangun persatuan. Seperti yang disampaikan Mendikbud, yang paling berat saat ini adalah membangun kerukunan internal umat beragama.

"Saya menemukan di sini, secara reflek bahasa tubuh, bahasa religius, bahasa keagamaan yang ingin menyatukan. Beliau (Muhadjir) sebenarnya adalah santri, beliau juga punya perhatian besar untuk membangun persatuan umat Islam," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Muhadjir adalah santri, bahkan dia menyampaikan masih ada hubungan keluarga secara silsilah dengan Gus Dur. "Putra beliau juga sekolah di Sabilillah Malang yang didirikan oleh tokoh NU, KH M Tholchah Hasan. Beliau menyampaikan meskipun Muhammadiyah, beliau ziarah kubur," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement