Rabu 25 Oct 2017 19:25 WIB

Sepak Takraw AG 2018 Minta Pemerintah Pastikan Kuota Atlet

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Sepak Takraw
Foto: ANTARA/Fachrozi Amri/ss/nz/12
Sepak Takraw

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cabang sepak takraw pada Asian Games (AG) 2018 nanti akan memainkan enam nomor pertandingan, yakni tim regu putra dan putri, tim double putra dan putri, serta kuadran putra dan putri.

"Untuk nomor tim regu dibutuhkan 12 atlet, tim double 9 atlet, dan kuadran 6 atlet untuk setiap kategori. Saya berharap pemerintah nantinya menyiapkan atlet sejumlah tersebut," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PB PSTI) Asnawi ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/10) petang.

Asnawi tak ingin kejadian seperti SEA Games 2017 lalu terulang. Saat itu untuk tim putri Indonesia hanya diberi kuota 50 persen dan tim putra 75 persen. "Sehingga jika ada satu pemain saja yang cedera kami akan berantakan mengatur tim. Dan saya berharap pemerintah memberi keputusan sehingga kami bisa cepat menentukan tempat pelatnas," jelasnya

Asnawi menyatakan pilihan tempat pelatnas adalah di Jakarta di GOR Cendrawasih Jakarta Barat atau di Icuk Sugiarto Sport Center di Sukabumi Jawa Barat. "Kami ingin cepat melakukan pemanggilan, tetapi dana belum jelas dari pemerintah."

Meski sepak takraw cabang asli Melayu, namun cabang ini tidak masuk cabang olah raga prioritas pemerintah. Saingan terberat Indonesia di cabang ini adalah Thailand. Pada SEA Games 2017 lalu, sepak takraw merebut dua perak dan tiga perunggu.

Namun ketika itu tim sepak takraw Indonesia banyak dirugikan tuan rumah Malaysia sehingga harus walk-out. "Semoga di Asian Games 2018 nanti sepak takraw dapat menorehkan prestasi lebih baik," kata Asnawi berharap.

Baca: Test Event Asian Games 2018 Sepak Takraw Undang 10 Negara

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement