Rabu 25 Oct 2017 20:47 WIB

KAMMI Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa Pendemo Jokowi-JK

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Bayu Hermawan
BEM se-Indonesia menggelar unjuk rasa, Senin (16/10).
Foto: mgrol97/ Republika
BEM se-Indonesia menggelar unjuk rasa, Senin (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KMMI), Kartika Nurrakhman mendesak Polisi segera membebaskan Mahasiswa yang masih ditahan di Polda Metro Jaya dan memulangkan ke kampus masing-masing. Saat ini, dua orang Pimpinan Mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) yang melakukan aksi unjuk rasa evaluasi tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, masih ditahan di Polda Metro Jaya.

"Mahasiswa yang masih ditahan saat melakukan Aksi evaluasi tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK di depan Istana, harus segera dibebaskan sehingga mereka bisa melanjutkan proses akademik di kampus masing-masing" tegas Kartika dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10).

Sementara itu Riko P. Tanjung selaku Ketua Kebijakan Publik PP KAMMI mengatakan, bahwah aksi yg dilakukan mahasiswa di depan Istana dalam rangka menagih janji kampanye Pemerintahan Jokowi-JK tidak ada yang salah dan patut di apresiasi. Seharusnya, lanjut Riko, pemerintah menerima dengan tangan terbuka rekomendasi-rekomendasi yang mereka berikan.

"Karena mahasiswa merupakan penyambung lidah rakyat," katanya.

Selain itu, Riko juga menilai alasan polisi dalam membubarkan dan menangkapi pimpinan aksi karena sudah lewat dari tegat waktu yang di izinkan dinilai bukan alasan yang tepat. Aksi mahasiswa berlangsung sampai larut malam, lanjut dia, dikarenakan menunggu presiden Jokowi yang tidak kunjung datang menerima delegasi dari mahasiswa.

"Padahal sebenarnya mereka hanya ingin menyampaikan evaluasi terhadap berjalannya pemerintahan selama tiga tahun kebelakang sehingga kedepannya bisa diperbaiki," jelasnya.

Oleh karena itu KAMMI mendesak rezim dan aparat hukum tidak menjadikan mahasiswa sebagai lawan politik. Semestinya, kata Riko, mahasiswa bisa dijadikan patner kritis dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan berkeadilan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement