REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Biaya perawatan bayi di Inggris rata-rata mengambil separuh dari penghasilan keluarga. Porsi itu lebih besar dari porsi untuk pembayaran cicilan rumah.
Dalam risetnya, Debt Support Trust mencatat antara 41 persen hingga 56 persen keluarga dibelanjakan untuk biaya perawatan bayi dan anak-anak. Sehingga rata-rata penghasilan tersisa sebesar 1.117 euro per bulan untuk membayar aneka tagihan termasuk cicilan rumah, pajak, kebutuhan bulanan, transportasi, dan rupa-rupa kebutuhan lain.
Itu berarti, lebih dari seperempat gabungan penghasilan suami istri yang bekerja digunakan untuk kebutuhan anak-anak mereka. Bagi orang tua tunggal, hal ini jadi lebih menantang.
Admiral Loans menyebut, begitu cicilan rumah dibayar dan belanja kebutuhan anak-anak dilakukan, satu orang tua di lima kota sudah mengalami defisit sebelum berbelanja kebutuhan lainnya.
''Banyak keluarga menghadapi dilema keuangan setelah satu anak lahir. Persoalannya adalah pada kebutuhan yang harus dipenuhi,'' kataperwakilan Debt Support Trust,Stuart Carmichael seperti dikutip//Mirror.co.uk//,Rabu (25/10).
Di sisi lain, lanjut Carmichael, bila orang tua kembali bekerja setelah anaknya lahir dengan harapan biaya hidup terpenuhi juga berat, terlebih bagi keluarga berpenghasilan rendah. Sementara manfaat keuangan yang mereka peroleh juga terbatas.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan mengakses pinjaman jangka pendek berbunga besar. Tindakan yang dianggap solutif namun menimbulkan stres dan persoalan belakangan.
Bagi keluarga yang sedang berada dalam kondisi seperti itu, mereka disarankan berkonsultasi dengan perencana keuangan. Selain mengurangi stres, bicara pada konsultan keuangan bisa jadi membantu satu keluarga mencari solusi agar situasi yang ada tidak memburuk.