REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI -- Pertemuan Dewan Jasa Keuangan Syariah (IFSB) ke-13 digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pertemuan ini menyoroti beberapa isu baik sisi global maupun lokal.
Pertemuan IFSB ini ditujukan untuk menciptakan interaksi tingkat tinggi di antara para delegasi. Termasuk di dalamnya diskusi tentang implikasi perubahan keuangan global dan iklim ekonomi di industri jasa keuangan syariah, demikian dilansir Zawya, Selasa (24/10).
Pertemuan ini juga diharapkan bisa membangun kesadaran tentang potensi persoalan yang dapat muncul di industri, terutama terkait fleksibilitas dan stabilitas jasa keuangan syariah. Dari forum ini juga diharapkan lahir usaha pembaruan untuk menemukan kembali momentum pertumbuhan keuangan syariah dan kebijakan pro reformasi.
Pertemuan IFSB ke-13 ini dibuka pada Selasa (24/10) dan dihadiri Gubernur Bank Sentral UEA Mubarak Rashed Al Mansouri dan Direktur Jenderal Dewan Direksi Dana Moneter Arab Abdulrahman Abdullah Al Humaidi. Peserta pertemuan ini adalah para pengawas industri jasa keuangan, lembaga keuangan syariah dan lembaga penyedia produk keuangan syariah, organisasi internasional, bank pembangunan regional, ilmuwan, pusat penelitian, dan pihak-pihak terkait lainnya.