REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum belum merencanakan relokasi terhadap warga yang tinggal di lokasi semburan air panas di Kampung Sindangrasa Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya. Ia menunggu hasil penelitian dan pengecekan pihak terkait sebelum mengambil keputusan.
"Dari Provinsi mau cek. Kami hanya punya alat-alat pengecekan standar. Tidak ada rencana relokasi, tunggu hasil penelitian pihak Provinsi Jabar. Cek dulu bahaya atau tidak, tapi kalau bau ada dan ngebul," katanya pada wartawan di Pendopo Lama, Rabu (25/10).
Ia mengakui terhadap potensi semburan air tersebut menjadi objek wisata maupun sumber pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Namun ia belum bisa mengambil keputusan karena menunggu penelitian dari dinas terkait di lingkungan Pemprov Jabar.
"Belum dikembangkan jadi objek wisata dan PLTP,tapi siapa tahu bisa sih,belum mikir kesana," ujarnya.
Diketahui, titik semburan mulai keluar air panas berlumpur sejak Senin kemarin (23/10). Mulanya lokasi tersebut akan dibangun sumur untuk warga sekitar dengan dana bantuan sosial dan salah satu perusahaan. Ketika digali hingga kedalaman 45 meter, luapan air mulai keluar. Padahal sumur ditargetkan sedalam 100 meter.
Terpantau saat ini luapan air hanya setinggi sekitar 20 sentimeter. Namun luapan air tak ada hentinya hingga mesti dialirkan ke sungai yang terletak di sebelahnya.