REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar "Payakumbuh Fashion Carnaval" untuk mempromosikan kerajinan tenun yang ada di daerah itu.
Kepala Seksi (Kasi) Promosi Pariwisata pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat, Dewi Novita saat dihubungi di Payakumbuh, Rabu (25/10), mengatakan kegiatan itu mempromosikan tenun hasil kerajinan usaha tenun Balai Panjang.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada 31 Oktober 2017. Adapun kategorinya ada dua, yakni anak-anak dan dewasa. Sementara setiap peserta diwajibkan memakai bahan dasar kain yang diproduksi oleh Tenun Balai Panjang Payakumbuh.
"Dengan adanya iven itu, hendaknya tenun asal Payakumbuh semakin dikenal di tingkat nusantara dan internasional," kata dia.
Ia mengatakan produk tenun asal "Kota Batiah" sudah mulai dikenali oleh konsumen, terutama semenjak diselenggarakan kegiatan "Payakumbuh Fashion Week" dan promosi di pameran Jakarta Fashion Week (JFW).
Dampaknya, selain dikenal banyak orang, terutama bagi mereka menyukai fesyen juga dilirik perancang busana dan pengusaha fesyen.Menurutnya dengan banyaknya peminat dan dilirik perancang busana dan pengusaha fesyen, dengan sendirinya juga membawa dampak terhadap kesejahteraan perajin.
Sebelumnya Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Payakumbuh, Ny Henny Riza Falepi Henny menyebutkan produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Payakumbuh yang memakai alat tenun bukan mesin (ABTM) itu tidak kalah saing dengan kain-kain dari bahan sutera atau jenis kain lainnya yang diproduksi pabrik terkenal. "Hasil tenunan produksi di Balai Panjang ternyata tidak kalah dengan bahan pabrikan lain," kata dia.
Ia mengatakan saat ini Pemkot Payakumbuh terus melakukan pembinaan terhadap UMKM yang mengembangkan usahanya itu, salah satu dengan mendirikan rumah tenun yang lebih layak agar perajin nyaman menjalankan usaha tersebut.
Kemudian juga menjembatani UMKM untuk pemasaran produk serta mencarikan solusi apabila mereka tersebut terkendala oleh modal.