REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan memiliki peran penting dalam membangun kepemimpinan bangsa. Doktor bidang sejarah dari Universitas Lousiana State, Amerika Serikat, Marshall E Schott, berpendapat pendidikan harus menjadi wadah untuk mendidik pemimpin masa depan.
"Mendidik pemimpin masa depan berarti menunjukkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan tanggung jawab sosial," kata Schott dalam diskusi di Universitas Sampoerna, Jakarta, Rabu (25/10).
Pimpinan akademi sistem sekolah Sampoerna itu menjelaskan pendidikan tinggi menjadi wadah mentransformasi anak muda sebagai agen perubahan. Pun Universitas Sampoerna berkomitmen mengambangkan pengetahuan baru dan pendidikan budi pekerti generasi muda di Indonesia.
Schott mengatakan perguruan tinggi ini berkomitmen memberi fasilitas terbaik untuk masyarakat Indonesia. Menurut dia, Universitas Sampoerna tidak menargerkan gelar asing serupa mahasiswa luar negeri, tetapi mengadirkan pendidikan kelas dunia di Indonesia.
Untuk anak muda Indonesia, tapi sesuai standar kurikulum masyarakat global. Schott mengatakan Universitas Sampoerna menerapkan standar tertinggi berbasis kurikulum standar internasional. Lebih dari 75 persen anggota fakultas memiliki gelar doktor dari Amerika Serikat.
Mantan pemimpin Afrika Selatan, almarhum Nelson Mandela, termasuk yang sangat meyakini bahwa pendidikan merupakan fondasi dasar maju tidaknya suatu bangsa. Jika masyarakat secara umum mendapat pendidikan bagus, kata Mandela, maka bangsa itu pun akan maju.