REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Lebih dari 1.501 perusahaan telah meninggalkan Katalunya, wilayah Spanyol timur laut, di tengah kekhawatiran kemerdekaan wilayah tersebut dari Spanyol.
Media lokal, mengutip sumber dari College of Mercantile Registers of Spain, melaporkan bahwa antara 2 Oktober hingga 24 Oktober, sebanyak 1.501 perusahaan memutuskan untuk meninggalkan Katalunya. Sementara pada Selasa (24/10), 107 perusahaan memutuskan untuk memindahkan markas mereka dari Katalunya ke tempat lain.
Peristiwa ini sebagai tanggapan atas kekhawatiran akan deklarasi kemerdekaan sepihak, setelah wilayah tersebut mengadakan referendum penentuan nasib sendiri pada 1 Oktober lalu.
Referendum tersebut dinyatakan tidak sah oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol, karena melanggar konstitusi Spanyol.
Pemerintah Spanyol mengeluarkan sebuah keputusan setelah referendum yang membuat perusahaan-perusahaan meninggalkan Katalunya dan memindahkan markas mereka ke tempat lain di Spanyol, karena keputusan tersebut tidak perlu disahkan oleh rapat pemegang saham, kecuali undang-undang perusahaan tersebut mengatakan hal yang sebaliknya.