REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan santri perwakilan dari seluruh Jawa barat, memenuhi Alun-Alun Bandung pada Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2017 Tingkat Jawa Barat, Kamis (26/10). Hadir dalam peringatan tersebut Gubernur Jawa Barat (Jabar) H Ahmad Heryawan, Kepala Kanwil Kemenag Jabar Ahmad Bukhori dan Muspida lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah akan menyampaikan mauizhah hasanah. Menurut Sekretaris HSN 2017, Abdul Rofe Taufik Umar, kegiatan ini merupakan perhelatan kedua. HSN pertama dilaksanakan di Subang dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Jabar dan Ketua PWNU Jabar. HSN kedua ini, terselenggara atas kerja sama antara PWNU Jabar, Kanwil Kemenag Jabar, Pemkot Bandung, dan Pemprov Jabar.
Rangkaian HSN 2017 tingkat Jabar ini, dia mengatakan, dimeriahkan juga dengan Helaran Santri atau perhelatan santri yang berangkat dari Pondok Pesantren Sirnamiskin. Peserta helaran terdiri atas pembawa pataka bendera NU, lembaga dan badan otonom NU, marching band, barongsai, genjring Cirebonan, marawis dan zapin, angklung, tim Sarung Apung, pasukan berkuda, dan 174 delman.
Setelah berkumpul di Tegalega, menurut Abdul Rofe, peserta helaran berjalan bersama menuju Alun-alun Bandung, bergabung dengan jamaah santri perwakilan dari seluruh Jabar. Ribuan santri tersebut, mulai memenuhi Alun-alun Bandung pukul 07.00 WIB untuk mengikuti istighotsah. Acara tersebut, diisi dengan Nasyid Perkusi Dimension, Nazham Alfiyah Putera, Arumba PP Baitul Hidayah, Nazham Alfiyah Puteri, Angklung Ponpes Baitul Hidayah, dan Aswaja fiil Harmony Lesbumi Kota Tasikmalaya. "HSN 2017 ini akan semakin meneguhkan Kota Bandung sebagai kota religius," kata Abdul Rofe.
Menurut Abdul Rofe, saat ini ada lebih dari 100 pesantren dan ribuan majelis taklim yang mengimbangi kehidupan kota metropolis di Jabar. Dalam helaran ini, ribuan santri perwakilan dari seluruh Jawa Barat ingin memperlihatkan eksistensinya di Kota Bandung.
HSN ditetapkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015. HSN merupakan pengakuan resmi dari negara atas kiprah ulama dan santri selama masa pergerakan, masa kemerdekaan, dan masa mempertahankan serta mengisi kemerekaan Republik Indonesia.
Dalam catatan sejarah, Nahdlatul Ulama adalah organisas massa Islam yang tidak pernah berkhianat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setiap ada upaya-upaya bughot (pemberontakan), baik secara fisik maupun pemikiran (ideologi), NU selalu tampil paling depan untuk mempertahankan NKRI. Selain pelaksanaan HSN, Jawa Barat juga menjadi tempat penyelenggaraan Seri Nasional Liga Santri Nusantara (LSN) yang diikuti oleh 32 kesebelasan dari 32 region seluruh Indonesia.