REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Ribuan orang berpakaian hitam berkumpul di Bangkok untuk menyaksikan prosesi pemakaman Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Kamis (26/10). Mereka rela menunggu sejak semalaman dengan tidur di atas tikar plastik tipis di trotoar dekat Grand Palace untuk mendapatkan posisi strategis dalam prosesi yang diperkirakan akan dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat.
Piyamat Potsopho (38 tahun) mengatakan dia telah menunggu prosesi pemakaman raja sejak Rabu (25/10) malam. "Saya sangat beruntung telah lahir di bawah pemerintahan Raja Rama IX," kata Potsopho.
Warga Bangkok lainnya, Suchinda Samparp (67) mengatakan sangat sulit menggambarkan dedikasi yang telah dia saksikan di bawah pemerintahan Raja Bhumibol. "Bagaimana orang-orang saling membantu dan bagaimana mendiang raja telah mengilhami kami hal ini," jelasnya.
Analis mengatakan kematian raja telah meninggalkan kekosongan besar dalam jiwa masyarakat Thailand. Thailand telah melalui masa satu tahun berkabung untuk Raja Bhumibol. Stasiun radio dan televisi telah memainkan lagu yang didedikasikan untuk raja hampir tanpa henti sejak kematiannya.
Raja Bhumibol, yang juga dikenal sebagai Raja Rama IX, meninggal pada Oktober tahun lalu di usia 88 tahun, setelah berkuasa selama tujuh dekade. Dia memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas di tengah pergolakan politik yang terjadi selama bertahun-tahun.
Tubuh Raja Bhumibol akan dibawa dari Grand Palace ke tempat kremasi dengan kereta emas. Dana sebesar 90 juta dolar AS telah disisihkan untuk pemakaman mewah yang tidak pernah terjadi sebelumnya di Thailand ini.
Hujan lebat gagal menghalangi para pelayat, banyak di antaranya yang memasang tenda untuk mendapatkan akses terbaik ke prosesi pemakaman. Umat Buddha Thailand secara tradisional menyimpan mayat mereka yang telah meninggal selama tujuh hari sebelum kremasi.