REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemerintah melakukan lelang gula kristal rafinasi (GKR) disambut baik pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Sistem lelang membuat industri mendapat kepastian pasokan bahan baku dan harga.
Pengurus Asosiasi IKM Agro (Aikma) Jawa Barat Suyono menjelaskan, GKR sangat dibutuhkan industri, namun barangnya sulit didapat. :Kalaupun ada harganya mahal, sementara usaha harus terus berjalan. Jadi kami ingin ada kepastian dari pemerintah," kata Suryono dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10).
Dia menjelaskan, dengan adanya pasar lelang untuk GKR, ada kepastian untuk memperoleh bahan baku yang sangat dibutuhkan tersebut. Sebab, kepastian pasokan bahan baku sangat penting untuk keberlanjutan usaha. "Sistem lelang juga membuat harga lebih kompetitif," katanya.
Suyono menambahkan, jika IKM Indonesia dapat dengan mudah memeroleh bahan baku dengan harga murah, ia yakin kualitas produk dapat lebih meningkat. Dia pun optimistis produk lokal bisa bersaing dengan produk luar negeri.
Pengurus Koperasi Abdi Kerta Raharja, Nuraini, mengungkapkan rencana pemerintah melaksanakan pasar lelang GKR dapat membantu bisnis koperasi. Selama ini, ujar dia, pelaku usaha binaan koperasi mereka kesulitan mendapatkan pasokan gula rafinasi. Akibatnya, daya saing dan produktivitas pelaku usaha rendah. "Semoga mekanisme lelang bisa segera direalisasikan," katanya.
Pada awal pekan, sejumlah pelaku IKM telah melakukan pertemuan dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Mereka menyuarakan dukungannya kepasa Kemendag untuk merealisasikan pasar lelang GKR.
Pasar lelang GKR awalnya dimulai awal Oktober ini. Namun, pemerintah memutuskan lelang diundur menjadi awal tahun depan.
Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)Bachrul Chairi mengungkapkan, melalui pasar lelang ini para pelaku IKM, UKM dan UMKM bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh bahan baku gula yang dibutuhkan. Di sisi lain, dengan sistem pasar lelang ini pemerintah dapat melakukan pengawasan yang lebih akurat karena sistem ini dilengkapi dengan barcode elektronik (e-barcode) yang di dalamnya terkandung informasi dan history perdagangan GKR yang lengkap lengkap, mulai dari proses importasi bahan baku, produksi, penjualan, penjualan serta distribusinya.