REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari suasananya yang bersahabat, Dar Si Said Museum di Maroko ini paling cocok untuk mengeksplorasi nilai-nilai seni yang belum tereksplor.
Setelah pengunjung berada di lantai dasar, museum ini akan memberikan tempat awal yang sempurna karena pengunjung bisa lebih mengenal warisan indah dari masa lalu yang masih sangat banyak digunakan saat ini.
Misalnya, ada senjata indah dengan berbagai hiasan terpajang berdampingan dengan pakaian dekoratif yang terlihat satu pasangan.
Pakaian hias ini merupakan pakaian tradisional bangsa Barbar. Setelah memeriksa koleksi pakaian tradisional, pengunjung dapat bergeser yang masih di lantai dasar. Sebab, meski luas bangunan ini tidak bertingkat, terdapat beberapa zona.
Di sana pengunjung akan disambut oleh dekorasi Hispano-Moor yang kuat dan menakjubkan dengan hiasan cedar kayu lengkap dengan ukiran rumit.
Masih di lantai dasar bagian dalam museum yang mengoleksi pakai-pakai tradisional, pengunjung bisa bergeser ke zona lain yang dipenuhi berbagai kerajinan tangan menakjubkan.
Salah satunya karpet yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Sebagiannya yang terbuat dari bahan dasar kulit dari kulit dan tekstil ini mencerminkan negara asal pembuatnya.
Setelah menjelajahi bagian dalam museum, sudah saatnya pengujung juga melihat-lihat koleksi di bagian luar istana yang masih terintegrasi dengan ruang bagian dalam.
Menuju taman tersebut, pengunjung mesti melewati pintu dengan bingkai jendela. Ornamen halus pada barang yang satu ini membuat orang yang melihatnya kagum dan bangga jika keindahan istana ini dapat diadopsi untuk desain rumah pribadi.