REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON - Lebih dari setengah abad setelah Presiden AS John F Kennedy tewas ditembak di Dallas, pemerintah Washington dijadwalkan membuka berkas terakhir mengenai penyelidikan pembunuhan yang menggemparkan negara tersebut.
Ilmuwan yang mempelajari pembunuhan Kennedy pada 22 November 1963 memperkirakan berkas terakhir itu tidak memberikan rincian baru mengenai mengapa Lee Harvey Oswald menembak presiden AS Katolik berdarah Amerika-Irlandia pertama tersebut.
Mereka juga khawatir bahwa dokumen lebih dari lima juta halaman di Arsip Nasional itu tidak akan banyak membantu teori persekongkolan lama bahwa pembunuhan presiden berusia 46 tahun tersebut digalang kelompok mafia, Kuba, atau komplotan rahasia.
Ribuan buku, artikel, acara TV dan film telah menggali gagasan bahwa pembunuhan Kennedy adalah hasil dari persekongkolan rumit. Tidak ada yang menghasilkan bukti akhir bahwa Oswald, yang ditembak mati sehari setelah membunuh Kennedy, bekerja dengan orang lain, meskipun mereka mempertahankan nilai budaya, yang kuat.
"Murid saya sangat ragu bahwa Oswald adalah satu-satunya pembunuh bayaran. Sulit memikirkan hal ini, bahwa seorang penyendiri, pecundang, bisa membunuh Kennedy dan mengubah jalan sejarah dunia. Tapi di situlah buktinya," kata Patrick Maney, guru besar sejarah di Boston College.
Pada 1992, kongres memerintahkan semua catatan berkaitan dengan penyelidikan atas kematian Kennedy dibuka untuk umum dan menetapkan batas akhir 26 Oktober 2017 untuk keseluruhan keputusan yang akan diumumkan.
Presiden Donald Trump pada hari Sabtu mengonfirmasi bahwa ia akan mengizinkan dokumen tersebut dipublikasikan. Dokumen itu, yang akan disiarkan pada Kamis, kemungkinan berfokus pada upaya oleh CIA dan FBI menentukan kontak Oswald dengan mata-mata dari Kuba dan bekas Uni Soviet dalam perjalanan ke Kota Meksiko pada September 1963, kata ahli.
"Ada kekhawatiran nyata bahwa Oswald mungkin berada di pihak Uni Soviet," kata Maney.
Pembunuhan Kennedy adalah yang pertama dari serangkaian pembunuhan bermotif politik, termasuk kematian saudaranya Robert F. Kennedy dan pemimpin HAM Martin Luther King Jr., yang mengejutkan Amerika Serikat selama tahun 1960-an yang penuh gejolak. Kennedy tetap menjadi salah satu presiden AS paling dikagumi hingga sekarang.