REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ledakan di Kiev pada Rabu (25/10) menewaskan seorang pengawal dan melukai tiga orang lagi, termasuk anggota parlemen Ukraina Ihor Mosiychuk, kata pejabat setempat, yang menyatakan kejadian tersebut adalah perbuatan disengaja.
Mosiychuk, anggota Partai Radikal berhaluan oposisi, menjalani perawatan di rumah sakit namun tidak mengalami luka parah. Pemimpin partai tersebut Oleh Lyashko mengatakan seorang pengawalnya tewas.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Zoryan Shkiryak mengatakan penyidik berada di tempat kejadian itu, tempat sebuah sepeda motor diledakkan di dekat pintu masuk sebuah stasiun televisi.
"Secara keseluruhan, empat orang terluka dalam ledakan tersebut. Sayangnya, seorang tidak bisa diselamatkan. Dia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," katanya.
Juru bicara kepolisian Kiev Oksana Blyshchyk mengatakan pada pukul 19.05 GMT (02.05 WIB/Kamis) pihak berwenang menerima informasi tentang adanya ledakan mobil di distrik Solomensky, Kiev.
Belum ada keterangan langsung dari pihak polisi tentang kemungkinan tersangka yang terlibat atau motif serangan, namun Lyashko mengatakan bahwa dia tidak ragu lagi kejadian itu bernuansa politik. "Upaya penyerangan terhadap Mosiychuk terkait dengan kegiatan profesinya dan kedudukan politik," katanya di Facebook-nya.
Sejak pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di Ukraina timur pecah pada 2014, jumlah kejadian yang melibatkan bahan peledak di luar daerah perang telah meningkat, namun pemboman terhadap kendaraan relatif jarang terjadi.
Pada Juni, seorang kolonel intelijen militer Ukraina tewas oleh sebuah bom mobil di Kiev pusat. Sedangkan pada 2016, seorang wartawan investigasi, Pavel Sheremet, dibunuh menggunakan alat peledak yang dipasang di mobilnya.
Anggota parlemen Partai Radikal Evhen Deidei mengunggah foto dari tempat kejadian serangan Rabu itu di laman Facebooknya. Foto tersebut menunjukkan gambar sepeda motor yang terbakar di depan sebuah kendaraan yang terkena ledakan. "Dilihat dari kerusakan mobil dan lubang peluru di dalam pintu-pintunya, kekuatan ledakan itu cukup besar," kata dia.
"Ada banyak ceceran darah di tangga, tempat Ihor Mosiychuk berada pada saat ledakan," tambahnya.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Shkiryak mengatakan bahwa pengulas politik Vitaliy Bala adalah satu dari tiga orang terluka dalam ledakan tersebut.