Kamis 26 Oct 2017 15:25 WIB

Ini Masukan JK kepada Anies-Sandi Soal Mengatasi Banjir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyerahkan buku kepada Anies Baswedan sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta di kediaman dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta pada 13 Oktober 2017.
Foto: Republika/Rizky Jaramaya
Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyerahkan buku kepada Anies Baswedan sebelum dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta di kediaman dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta pada 13 Oktober 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10). JK mengaku, dalam pertemuan ini turut memberikan sejumlah masukan kepada Gubernur dan Wagub DKI Jakarta yang baru tersebut.

Di antaranya yakni terkait masalah yang selalu dialami Jakarta, yakni banjir dan kemacetan. JK meminta, agar Anies dan Sandiaga fokus untuk mengatasi masalah kemacetan, banjir, dan juga kebersihan. "Pokoknya fokuslah dulu bagaimana mengatasi kemacetan, mengatasi kebersihan, mengatasi banjir. Kemudian menata sesuai dengan janji kampanyenya," kata Anies di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/10).

Wapres pun sempat memberikan oleh-oleh foto drainase setelah berkunjung ke Turki kepada Gubernur dan Wagub DKI itu. Ia menjelaskan, untuk mengatasi masalah banjir diperlukan koordinasi antardaerah, yakni pemprov DKI Jakarta, pemerintah kabupaten Bogor, dan daerah sekitarnya. "Harus koordinasi dengan Pemkab Bogor dan sebagainya bagaimana menghijaukan Bogor dan membikin embung-embung apalah di Bogor itu kan," ujarnya.

Selain itu, Wapres mengingatkan agar kebersihan selokan menjadi tanggung jawab setiap masyarakat sehingga tak menghambat aliran air. Pembangunan selokan pun tak perlu ditutup permanen menggunakan beton, sehingga dapat dibersihkan secara rutin.

"Tidak boleh ada selokan permanen di beton. Oleh karena itu, di mana-mana juga di sini sebenarnya sudah ada saya lihat di Turki itu semua selokan berlubang dan bisa diangkat," kata JK.

Sedangkan terkait masalah kemacetan, JK menyarankan agar memperbanyak transportasi umum. Masyarakat pun dapat diarahkan untuk menggunakan transportasi umum ketimbang membawa kendaraan pribadi. Karena itu, JK meminta agar pembangunan transportasi di Jakarta seperti MRT dan LRT pun harus dilanjutkan.

"Anda ya kurangi naik mobil ke kantor, ke rumah. Tapi kan syaratnya juga harus ada angkutan umum. Jadi dilanjutkan MRT, LRT, busway. Itu saja solusinya, tidak ada solusi lainnya," ujar Wapres.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement