Jumat 27 Oct 2017 05:26 WIB

Perbaikan Jalan di Lampung Telan Anggaran Rp 1,127 T

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Kendaraan melintas di lokasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi II Ruas Sidomulyo-Kota Baru di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (16/4).
Foto: Antara/Ardiansyah
Kendaraan melintas di lokasi pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi II Ruas Sidomulyo-Kota Baru di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan proyek perbaikan jalan mantap di wilayah Lampung hingga akhir tahun ini targetnya mencapai 77 persen. Target perbaikan jalan mantap tersebut menelan anggaran sebesar Rp 1,127 triliun.

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan, tingginya permintaan masyarakat untuk perbaikan jalan, membuat pemprov menaikkan target jalan mantap di akhir 2017 dari semula 75 persen menjadi 77 persen. Terjadi penambahan anggaran pembangunan jalan yang semula Rp 672 miliar bertambah Rp 455 miliar pada APBD Perubahan Lampung 2017. Sehingga total anggaran perbaikan jalan di 2017 mencapai Rp 1,127 triliun.

Semula pada APBD 2017 Pemprov Lampung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menargetkan kemantapan jalan provinsi sepanjang 1.269,95 kilometer. Namun tingginya permintaan atas perbaikan jalan, kata dia, membuat pemprov menambah target pembangunan.

"Pemprov merespons semua permintaan perbaikan jalan yang menjadi kewenangan secara bertahap hingga 2019. Prioritasnya pada jalan yang rusak parah. Pengerjaannya sebagaian dengan rigid atau beton," kata Ridho, Kamis (26/10).

Jalan yang menjadi tanggung jawab Pemprov Lampung membentang mulai dari ruas jalan Gayam - Ketapang di Lampung Selatan sampai ruas Jalan Brabasan - Wiralaga di Mesuji. Sebagian besar jalan yang dianggarkan pada 2017, hingga Oktober pengerjaannya mencapai 90 persen. Bahkan ada yang sudah mencapai 100 persen.

Ridho mengakui masih banyak mendapat permintaan perbaikan jalan, baik langsung maupun melalui media sosial (medsos). Untuk itu, melalui Dinas PUPR, ia meminta agar memprioritaskan jalan provinsi yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Salah satunya ruas Metro Tanjungkari, Lampung Timur, yang sempat viral di medsos sebagai jeglongan sewu (kubangan seribu, Red). Ruas jalan ini dikerjakan dalam tiga paket dan selesai satu paket. Kemudian, ruas Jalan Simpang Korpri Sukadamai, Lampung Selatan, sebagai akses menuju Metro yang selesai 100 persen.

Kepala Dinas PUPR Lampung Budhi Darmawan mengatakan, pembangunan dan perbaikan jalan menembus daerah isolasi menuju Suoh, Lampung Barat. Tahun ini, Pemprov membangun jalan sepanjang 33,628 km dengan anggaran Rp 22 milliar untuk menangani 3,8 km rigid, tiga /box culvert, dan satu bronjong. "Kini, jalan menuju Suoh tidak perlu lagi harus terjerembab ke lumpur sedalam satu meter karena telah mulus," kata Budhi.

Pihaknya juga memprioritas penanganan jalan Pugungraharjo Jabung (Lampung Timur), dan Simpangrandu Seputihsurabaya (Lampung Tengah). Negara Ratu-Simpang Tujok dan Kotabumi - Ketapang. "Pekerjaan jalan tersebut hampir rampung 100 persen dan dilanjutkan dengan dana APBD perubahan," ujarnya.

Perbaikan juga tengah berlangsung di ruas jalan Seputih Surabaya Sadewa (Lampung Tengah), Penumangan Unit VI (Tulangbawang Barat), Pakuan Ratu Bumiharjo (Way Kanan), Simpang Pematang Brabasan (Mesuji), dan Brabasan Wiralaga (Mesuji). Dalam mendukung akses ke destinasi wisata, pemprov juga membeton ruas jalan Padangcermin - Kedondong dan Padangcermin Simpang Teluk Kiluan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement