REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujung tombak Bhayangkara FC Ilija Spasojevic telah resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada Rabu (25/10). Hal tersebut diketahui dari unggahan Spasojevic di akun Instagram-nya.
Dalam unggahan tersebut, pemain kelahiran Montenegro itu mengharapkan dirinya bisa membela tim nasional (timnas) Indonesia. Bahkan ia bernazar akan mencium bendera Merah Putih jika mencetak gol dalam laga terdekatnya.
"Seluruh aspek hidup saya ada hubungan dengan Indonesia. Saya sudah tujuh tahun tinggal di sini, empat tahun menikah dengan istri saya orang Indonesia, dua anak saya lahir di sini," tulis pemain berusia 30 tahun dalam akun Instagram-nya, Kamis (26/10).
Spasojevic atau yang akrab disapa Spaso mengawali kariernya bersama Vojvodina di Liga Serbia pada usia 17 tahun. Spaso kemudian sempat membela beberapa klub di Negeri Balkan tersebut. Di antaranya Dinamo Tbilisi musim 2007-2009. Dari 61 penampilannya bersama Tbilisi, Spaso mampu menjebol gawang lawan sebanyak 30 kali. Sebelum hijrah ke Indonesia, Spaso sempat singgah di Trikala FC pada tahun 2010 silam.
Kemudian, pemain dengan postur tubuh 187 cm ini pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada Januari 2011. Ketika itu, Spaso membela Bali Devata di kompetisi Indonesian Premier League (IPL) pada musim 2010/2011. Setelah itu alumni timnas U-21 Montenegro itu melalang buana ke beberapa klub di Indonesia. Mulai dari PSM Makassar, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Pelita Bandung Raya (PBR), Persib Bandung (Piala Presiden), dan kini bersama Bhayangkara FC.
Berdasarkan catatan Soccerway, selama merumput di Indonesia Spaso sudah mengoleksi 60 gol di berbagai ajang. Dari jumlahnya gol itu, sebanyak 20 penjaga gawang dibobolnya sejak 2013 silam. Sementara penjaga gawang PSPS Pekanbaru Fance Hariyanto yang paling sering dijebol dengan empat gol.
Pasca-memperkuat Maung Bandung saat sepak bola Indonesia dibelenggu sanksi FIFA, ia hijrah ke negeri jiran Malaysia. Di Liga Malaysia ia bergabung bersama Melaka United selama satu setengah musim pada 2016-2017. Spaso tampil cemerlang, dan membawa Melaka United menjuarai Liga Primer Malaysia musim 2016 lalu.
Pemain bernomor punggung 87 itu sebelumnya telah memenuhi syarat menjadi WNI. Spaso sudah tinggal di Indonesia lebih dari lima tahun berturut-turut dan fasih berbahasa Indonesia. Sebenarnya, keinginan menjadi WNI sudah lama disampaikan ketika ia masih membela Persib. Namun proses naturalisasi yang rumit membuatnya lama mendapatkan persetujuan.