Kamis 26 Oct 2017 20:25 WIB

Wakaf Produktif Pertanian Sejahterakan Petani Subang

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Perkebunan buah nanas dan buah naga yang dikelola Dompet Dhuafa untuk para petani di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Rabu (25/10).
Foto: Republika/Muhyiddin
Perkebunan buah nanas dan buah naga yang dikelola Dompet Dhuafa untuk para petani di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Rabu (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Program Wakaf merupakan program yang kaya akan pemberdayaan baik bagi kemandirian ekonomi maupun pemberdayaan edukasi yang dikelola secara baik dan teratur. Karena itu, Dompet Dhuafa melakukan pemberdayakan masyarakat dengan wakaf produktif dalam bidang pertanian sejak 2014 lalu di Subang, Jawa Barat.

Republika.co.id berkesempatan untuk mengunjungi perkebunan buah naga dan buah nanas yang dibina Dompet Dhuafa tersebut yang berlokasi di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Rabu (25/10) kemarin. Perkebunan buah yang dikelola dari dana wakaf ini telah memberikan manfaat kepada para petani Subang.

Buah-buahan itu ditanam di atas lahan wakaf seluas delapan hektar. Dengan adanya perkebunan buah ini, para petani sekitar bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Manfaat lainnya, usaha pertanian dan peternakan diperkebunan itu juga dapat dijadikan sebagai pusat wisata dan edukasi pertanian (agrowisata).

Petani yang bekerja diperkebunan tersebut, Nenek Anasih (60) bersyukur dengan adanya perkebunan buah tersebut, sehingga dapat mencukupi kehidupan sehari-harinya. "Saya merasa terbantu sekali dengan adanya perkebunan yang dibina Dompet Dhuafa ini," ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id di area perkebunan itu.

Selama bekerja di perkebunan itu, Nenek Anasih membantu mulai dari proses penanaman nanas dan buah naga. Kemudian, merawatnya hingga masa panen. Buahnya kemudian dijual ke pasar-pasar tradisional. "Ya Alhamdulillah dengan bekerja di sini tambah sejahtera hidup saya," ucap Nenek berusia 60 tahun itu.

Petani lainnya, Ade Suherlan (59) mengatakan hal senada. Ia mengaku baru kali ini para petani nanas bisa optimis untuk bangkit kembali. "Alhamdulillah yang tadinya kita dan rekan-rekan petani hampir putus asa, dengan kehadiran Dimpet Dhuafa ini lah era kebangkitan petani nanas," katanya.

Di lokasi yang sama, senior Manager Penghimpunan Direkrorat Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby Manulang menjelaskan, perkebunan tersebut merupakan wakaf produktif, sehingga ke depannya Dompet Dhuafa tidak selalu mengandalkan donasi dari masyarakat. "Dompet Dhuafa di kebun Indonesia Berdaya ini merupakan wakaf produktif yang kita kelola berdasarkan donasi wakaf para donatur Dompet Dhuafa," jelasnya.

"Terus kemudian ini merupakan suatu upaya Dompet Dhuafa untuk menggalang dana abadi yang tidak melulu di dapat dari donasi langsung para donatur," imbuhnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement